Topcareer.id – Selain menghemat uang jajan, membawa bekal makan masakan rumah ternyata juga punya manfaat untuk kesehatan. Bisa bayangkan, makanan di luar yang kamu bahkan pernah tahu bagaimana pengolahannya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari The University of Michigan menyebut bahwa menyiapkan bekal masakan rumah merupakan pencegah yang efektif terhadap krisis obesitas yang sedang berkembang.
Makan di luar secara teratur membatasi kemampuan kita untuk mengelola porsi selain melonjaknya asupan daging olahan, gula, dan kalori. Inilah sebabnya mengapa mereka yang menyiapkan makan malam sendiri sebenarnya hidup lebih lama daripada mereka yang tidak.
“Membantu lebih banyak orang memasak makanan sehat di rumah adalah tujuan yang patut dipuji, tetapi itu tidak selalu layak untuk semua orang,” jelas Julia Wolfson, asisten profesor manajemen kesehatan dan kebijakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan dan penulis utama penelitian ini dalam The Ladders.
“Banyak yang harus dilakukan untuk membantu memastikan bahwa semua orang, tidak peduli seberapa sering mereka memasak, atau tingkat pendapatan mereka, dapat mengkonsumsi makanan yang sehat.”
Baca juga: EverYoung, Perusahaan yang Semua Karyawannya Berusia di Atas 55 Tahun
Hubungan antara nutrisi dan makanan yang dimasak di rumah
Makalah baru, yang muncul dalam edisi terbaru dari Jurnal Kesehatan Masyarakat, adalah perpanjangan dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional yang diselenggarakan antara 2007 dan 2010. Cara yang paling beralasan untuk menilai kualitas makanan adalah melalui Indeks Makan Sehat, yang menggunakan metrik yang ditetapkan oleh US Dietary Guidelines for Americans (DGAs).
Dari 8.668 peserta yang terlibat dalam penelitian ini, 36% memasak di rumah tujuh kali seminggu atau lebih, 31% memasak di rumah sekitar lima hingga enam kali seminggu, 21% memasak di rumah sekitar tiga hingga empat kali seminggu dan 13% hidup di sebuah rumah tangga di mana seseorang memasak makan malam tidak lebih dari dua kali seminggu.
Secara umum, makanan yang dimasak di rumah dikaitkan dengan skor indeks kesehatan yang lebih tinggi (HEI), meskipun derajatnya dipengaruhi oleh frekuensi dan pendapatan. Responden yang memasak makanan mereka tujuh kali seminggu atau lebih meningkatkan skor HEI mereka sebesar 2,96 poin.
Dorongan ini lebih dramatis di antara mereka yang berpenghasilan tinggi. Responden dari rumah tangga kaya menaikkan skor mereka rata-rata 5,08 poin sementara responden dari rumah tangga miskin ke kelas menengah meningkatkan skor mereka dengan rata-rata 2,68 poin.