TopCareerID

Akibat Nama Sama, Produsen Bir Corona Rugi Rp 2,4 Triliun

Ilustrasi. (dok. The Mind Unleashed)

Topcareer.id – Anheuser-Busch In Bev, yang memiliki beberapa merek alkohol terbesar di dunia, mengatakan bir Corona menghadapi kuartal keuangan terburuk dalam satu dekade terakhir.

Penurunan penjualan besar-besaran mengakibatkan kerugian sekitar 132 juta poundsterling atau Rp 2,4 triliun. Sebagian besar disebabkan oleh penurunan permintaan di China, di sana wabah global virus corona terjadi pertama kali.

Perusahaan itu mengharapkan lonjakan penjualan bir karena perayaan tahun baru China di negara itu. Namun akibat penyebaran virus corona, banyak bar di seluruh China yang dilanda krisis akibat orang menjadi jarang bepergian dan banyak bar terpaksa ditutup.

Baca juga: Pencarian Google untuk Bir Corona Melonjak Drastis Akibat Virus Korona

Kerugian bir Corona telah memaksa perusahaan untuk memotong pembayaran bonus para petingginya. CEO Carlos Brito mengatakan kepada CNBC Amerika, “Bisnis kami adalah tentang pergi ke restoran, ke kehidupan malam, pergi bersama teman-teman, ini benar-benar akan kembali normal, kami sedang mempersiapkan gelombang ketika semuanya kembali normal.”

Mengutip shieldsgazette.com, Kamis (12/3/2020) Anheuser-Busch In Bev bukan satu-satunya perusahaan yang berjuang dalam iklim ekonomi yang sulit yang disebabkan oleh corona virus.

Lebih jauh, maskapai penerbangan murah Lufthansa dan EasyJet keduanya mengumumkan langkah-langkah penghematan biaya darurat setelah kekhawatiran perjalanan membuat banyak pelanggan enggan pergi jauh.

EasyJet telah menerbangkan 13 pesawatnya dan membatalkan semua penerbangan ke dan dari daratan Cina, serta terpaksa memulangkan pilot serta awak pesawat tanpa bayaran. Sejak berita tentang peningkatan kasus corona virus menyebar, harga saham perusahaan turun 15 persen dalam minggu terakhir. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version