TopCareerID

Rekan Kerja Paranoid karena Virus Corona, Bagaimana Menyikapinya?

Ilustrasi. (dok. Freepik)

Topcareer.id – Jadi begini, ada dua jenis orang di dunia: Mereka yang benar-benar ketakutan alias paranoid pada virus corona dan mereka yang menganggapnya sebagai histeria semata. Orang seperti apapun dirimu, kamu berhak atas pendapat dan masalahmu, baik dan buruknya.

Jadi hargai pula pendapat rekan kerjamu atas wabah yang kini melanda ratusan negara di dunia.

Tidak heran jika virus corona COVID-19 membuat percikan besar di media. Johns Hopkins University melaporkan bahwa, pada hari Jumat 6 Maret, jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi telah melampaui 100.000 di seluruh dunia.

Terlepas dari itu, apakah kamu mengalami kecemasan tentang virus corona atau belum berpikir dua kali tentang hal itu, penting untuk menghormati pikiran dan reaksi orang lain. Berikut adalah tiga alasan ari Fairy Good Boss mengapa kita semua harus sedikit lebih sensitif terhadap rekan kerja kita selama ini.

1. Kamu tidak tahu penyakit apa yang tak terlihat yang sedang diperangi orang

Sebagian besar dari mereka yang menderita virus corona- dan mereka yang kehilangan nyawanya – sudah berurusan dengan penyakit lain yang telah melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka.

Kamu tidak pernah tahu apa yang mungkin diderita orang-orang di kantor secara diam-diam, jadi jika mereka tampaknya jauh lebih merasa khawatir daripada kamu, jangan malu bertanya pada mereka untuk bersimpati pada apa yang mereka rasakan.

2. Kamu tidak tahu sejarah orang dengan wabah penyakit lainnya

Adakah yang ingat wabah Zika atau Ebola belum lama ini?

Kamu tidak pernah tahu jenis epidemi apa yang telah memengaruhi orang di kantormu sebelumnya. Beberapa dari mereka mungkin secara langsung dipengaruhi oleh penyakit di masa lalu, atau mereka mungkin telah kehilangan orang yang dicintai sebagai akibatnya. Jadi sadarilah bagaimana kamu memperlakukan keprihatinan orang lain seputar wabah terbaru ini.

3. Kamu semua berhak atas pendapat dan masalahmu sendiri

Pada akhirnya, setiap orang berhak atas pendapat dan keprihatinan mereka sendiri – atau kekurangannya. Kita semua terlibat bersama, dan kita semua dapat belajar dari satu sama lain dalam proses.

Mungkin kamu harus membuka mata sedikit lebih banyak, dan mungkin mereka bisa sedikit tenang – atau sebaliknya. Terlepas dari apa itu pendirianmu dan apa pendapatmu soal virus corona, kita semua dapat melakukan bagian kita untuk membuat pilihan yang lebih sadar kesehatan dann saling membantu. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version