Topcareer.id – Provinsi Hubei sebagai salah satu wilayah pusat penyebaran virus corona setidaknya pernah tercatat memiliki 14 ribu kasus dalam satu hari. Namun, pada Kamis (19/3/2020) Pejabat Kesehatan China mengatakan kota Wuhan dan provinsi Hubei, masing-masing belum melaporkan kasus baru. Situs resmi pemerintah China justru menyebut kasus baru justru diimpor dari Indonesia.
Dari laporan pejabat Kesehatan China mencatat delapan kematian lagi akibat corona. Kementerian kesehatan mengatakan 34 kasus baru di negara itu selama 24 jam terakhir terdeteksi pada orang yang tinggal di luar negeri.
Dari kasus-kasus baru, 21 berada di Beijing, sembilan di pembangkit tenaga listrik selatan Guangdong, dua di Shanghai, dan masing-masing di pantai Zhejiang dan Heilongjing di ujung timur laut.
Delapan kematian itu terjadi di Wuhan, tempat virus itu pertama kali dilaporkan pada Desember 2019. Secara keseluruhan, negara itu telah mencatat hampir 81.000 kasus virus corona dan 3.245 kematian. Sementara, 70.240 orang lainnya telah dibebaskan dari rumah sakit dan lebih dari 7.200 orang masih dirawat.
Para pemimpin China telah mulai melonggarkan pembatasan perjalanan yang sulit bagi banyak orang. Namun karantina wajib 14 hari, telah ditingkatkan bagi mereka yang datang dari luar negeri.
“Dari 16 Maret hingga 8 Maret 2020, ada satu kasus pneumonia corona baru yang dikonfirmasi, yang diimpor dari luar negeri (Indonesia) di Shaanxi, tidak ada kasus baru yang dikonfirmasi di Shaanxi, 0 kasus baru, dan 1 (pasien) yang disembuhkan. Satu pasien meninggal,” kata pemerintah wilayah tersebut dalam situs resminya, Kamis (19/3/2020).
Virus ini juga berdampak pada ekonomi China, karena belanja konsumen dan aktivitas pabrik turun lebih dari yang diperkirakan pada Januari dan Februari. Beberapa peramal memperingatkan kejatuhan ekonomi Tiongkok bisa menjadi yang terburuk sejak tahun 1970-an. *
Editor: Ade Irwansyah