Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Awas, Tiba-tiba Kehilangan Indra Penciuman Bisa Jadi Gejala Kena Corona

Ilustrasi. (dok. Medical News Today)

Gejala anosmia

Hingga 40 persen kasus anosmia disebabkan oleh infeksi virus pada saluran napas akibat flu, sinus atau sinusitis – infeksi saluran sempit di rongga hidung. Tetapi biasanya berkembang setelah infeksi.

Berbeda dengan Covid-19, kehilangan penciuman akan terpengaruh sejak awal, kata Dr Tony Narula, mantan presiden THT Inggris.

“Biasanya, ketika Anda terserang virus flu atau flu, hidung Anda tersumbat dan kehilangan bau karena Anda tidak bisa mendapatkan udara (yang membawa bau itu) ke dalam lubang hidung,” katanya. Covid-19 berbeda. Virus itu menyerang langsung ke saraf penciuman di atap hidung, tepat di antara mata.

Salah satu alasan begitu banyak orang menderita adalah karena saraf ini tidak tertutup oleh jaringan pelindung, sehingga virus menyerang dan menyebabkan peradangan yang menghentikan sinyal bau yang mencapai otak.

Dr. Narula baru-baru ini melihat seorang pasien muda yang mengeluh kehilangan penciuman secara tiba-tiba. Khawatir bahwa itu mungkin tumor yang menekan saraf yang menghubungkan saraf penciuman dengan otak, ia memerintahkan pemindaian kepala pasien.

Sekitar sepuluh hari kemudian, Dr. Narula mulai mendengar laporan tentang pasien Covid-19 yang muncul dengan gejala anosmia, dan langsung mengirimkan email kepada pasien tersebut untuk memberi tahunya. Sejak itu pasien melakukan tes dan dikonfirmasi memiliki virus corona.

Dr. Narula mengatakan sebagian besar pasien Covid-19 pulih sepenuhnya dari kehilangan penciuman mereka dalam waktu empat hingga enam minggu, dan hilangnya kemampuan merasakan makanan yang dilaporkan banyak pasien sebenarnya disebabkan oleh masalah kehilangan indra penciuman.

Seorang juru bicara Departemen Kesehatan Masyarakat Inggris tidak dapat mengatakan apakah anosmia akan ditambahkan ke daftar resmi gejala Covid-19.

“Sekitar 80 persen rasa sebenarnya disebabkan oleh bau, dari aroma di bagian belakang mulut yang beredar ke hidung,” kata Dr. Narula.

“Kami prihatin bahwa kami telah menyoroti masalah ini selama dua minggu terakhir dan Public Health England masih tidak mencantumkan hilangnya indra penciuman secara mendadak sebagai gejala. Kami perlu menyampaikan pesan ini di sana,” katanya. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply