Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Paling Berat Menganggur di Usia Berapa?

Ilustrasi. (dok. Halunen Law)

Topcareer.id – Berat memang ketika berharap ekonomi membaik di era pandemi virus corona ini. Apalagi siapapun bisa kena PHK atau jadi pengangguran tiba-tiba. Situasi ini membebani secara finansial dan mental, yang semakin lama bisa semakin buruk.

Sementara pengangguran sulit bagi kebanyakan orang, penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science menemukan usia 50 menjadi usia di mana pengangguran adalah yang paling merusak secara psikologis.

“Selain konsekuensi keuangannya, kehilangan pekerjaan juga dianggap merampas manfaat psikososial individu. Pekerjaan tidak hanya menawarkan imbalan ekonomi, tetapi juga memberikan peran sosial utama yang menentukan kedudukan sosial dan identitas individu,” kata Jonas Vobemer, seorang dosen di University of Bramberg, dalam artikel 2016 di Social Indicators Research.

Baca juga: ILO: Pandemi Corona Sebabkan 25 Juta Pengangguran di Dunia

Hubungan antara kepuasan hidup dan status pekerjaan tidak dapat diingkari. Tetapi pada usia berapa itu yang paling berdampak? Para peneliti dari Purdue University mencari untuk menentukan usia di mana pengangguran memiliki efek paling dahsyat pada individu.

Survei

Untuk melakukannya, Andrew Jebb dari Purdue dan tim peneliti mempelajari peringkat kepuasan hidup 1,7 juta responden dari 166 negara di seluruh dunia. Mereka mengambil data dari jajak pendapat Gallup 2016 yang mendorong responden untuk membatasi kepuasan hidup mereka pada skala 0 (kehidupan terburuk) hingga 10 (kehidupan terbaik).

Temuan mengungkapkan bahwa tidak peduli usia individu, kebahagiaan secara konsisten berkorelasi dengan pekerjaan. Data mengikuti kurva bentuk-U – responden berusia 20 tahun menilai kepuasan hidup mereka sekitar 5,5 pada skala 10 poin. Untuk responden pada usia 50, angka itu di bawah 5.

Menariknya, korelasi negatif tidak terus menurun dari waktu ke waktu; responden yang menganggur dari usia 80+ menandai kepuasan hidup mereka di atas atau sekitar 5,25.

Karena data diukur dari partisipan di seluruh dunia, temuan ini dapat memunculkan paralel universal antara kepuasan hidup dan status pekerjaan yang berkaitan dengan usia.

“Ada tingkat konsistensi yang luar biasa di seluruh tindakan dan wilayah. Untuk semua tindakan dan wilayah, orang yang dipekerjakan memiliki kesejahteraan subjektif yang lebih tinggi daripada orang yang menganggur, dengan perbedaan yang biasanya memuncak sekitar usia 50 tahun dan lebih rendah pada usia yang lebih muda dan lebih tua,” menurut penelitian itu.

Pengangguran mungkin paling memberatkan bagi mereka yang berusia sekitar 50 tahun. Akan tetapi secara universal, berstaus pengangguran merusak bagi sebagian besar individu, tidak peduli usia atau keadaan mereka. Kesimpulan dari temuan ini sangat sulit ketika mempertimbangkan kondisi pasar kerja saat ini. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply