Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Thursday, April 25, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Spanyol Kendurkan Lockdown, 300 Ribu Pekerja Kembali Beraktivitas

Warga Spanyol kembali bekerja. (dok. Euronews)

Topcareer.id – Spanyol jadi salah satu negara terparah yang terdampak virus corona dengan kasus terinfeksi mencapai 170.099 orang. Namun, pada Senin (13/4/2020), sekitar 300 ribu pekerja diperkirakan sudah kembali ke pekerjaan mereka di wilayah Madrid, Spanyol.

Menurut juru bicara pemerintah daerah Madrid, negara itu mulai mencabut sebagian pembatasan yang bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Ketika Spanyol memasuki bulan kedua pengunciannya, beberapa pembatasan dilonggarkan, memungkinkan mereka yang tidak dapat bekerja dari rumah, seperti pekerja industri konstruksi dan manufaktur, untuk kembali bekerja.

Namun, toko, bar, dan restoran dan bisnis lain yang dianggap tidak penting tetap ditutup.

Baca juga: Angka Kematian Spanyol karena Virus Corona Lampaui China

Spanyol menjadi negara yang memiliki kasus tertinggi di di Eropa, dan kedua setelah Amerika Serikat, menurut angka dari Universitas Johns Hopkins.

Negara ini sekarang telah mencatat total lebih dari 17.500 kematian. Pada Senin kemarin, Spanyol mencatat kenaikan harian terendah kedua dalam kematian selama tiga minggu: 517 kematian dalam 24 jam terakhir.

Peringatan dalam penurunan

Tetapi Perdana Menteri Pedro Sanchez telah memperingatkan bahwa kembalinya negara ke kehidupan normal tidak akan “progresif.”

Ia menekankan bahwa dimulainya kembali aktivitas normal akan terjadi secara bertahap dan akan disertai dengan langkah-langkah kebersihan serta upaya memantau kasus baru dan mencegah penularan lebih lanjut.

“Kita bahkan tidak bisa tahu normalitas yang seperti apa yang bisa kembali pada kita,” katanya minggu lalu.

Kelonggaran pembatasan memicu kekhawatiran di beberapa tempat. Serikat Buruh Umum Spanyol (GTU) telah menyuarakan keprihatinan atas keselamatan mereka yang kembali bekerja.

Serikat pekerja, yang memiliki 940.000 anggota, menurut situs webnya, meminta pengusaha untuk bertanggung jawab menyediakan peralatan perlindungan pribadi untuk staf mereka.

Baca juga: Ibunda Pep Guardiola Meninggal Akibat Corona

Beberapa politisi oposisi dan sejumlah pemerintah daerah juga mengkritik pelonggaran pembatasan. Quim Torra, presiden Catalonia, mengatakan membuat orang kembali bekerja “tidak bertanggung jawab dan gegabah” dalam pernyataan video yang diposting ke akun Twitter-nya yang terverifikasi.

Pekan lalu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet memperingatkan bahwa lockdown virus corona di seluruh dunia tidak boleh sepenuhnya dicabut sampai vaksin penyakit itu ditemukan.

Studi ini, berdasarkan wabah China, menggunakan pemodelan matematika untuk menunjukkan bagaimana mengangkat langkah-langkah tersebut secara prematur dapat mengakibatkan gelombang kedua infeksi. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply