Topcareer.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat terobosan baru lewat kebijakan penggunaan ijazah digital dengan tanda tangan elektronik bersertifikat (digital signature).
Ijazah digital tersebut berlaku bagi lulusan ITB baik jenjang sarjana, magister, doktor dan keprofesian yang akan diwisuda pada Wisuda Kedua Tahun Akademik 2019/2020, yang pelaksanaannya ditiadakan demi pencegahan penyebaran virus corona di Indonesia.
Baca juga: Ini 10 Universitas Pencetak Miliarder Terbanyak di Dunia
Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Jaka Sembiring, ijazah dan transkrip digital yang dikeluarkan ITB menggunakan Standar PAdES (PDF Advance Electronic Signature).
Data-datanya telah diamankan secara kriptografi, dengan sertifikat elektronik dari penyelenggara yang sudah tersertifikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO).
“Jadi ijazah digital tersebut memiliki tingkat keamanan yang jauh lebih baik terhadap kemungkinan pemalsuan atau perubahan ijazah dan transkrip,” kata Jaka dikutip dari laman resmi ITB, Rabu (8/4/2020).
“Proses pembuatannya dapat dilakukan secara efisien karena tak lagi membutuhkan tanda tangan basah dari Rektor, Dekan, Kaprodi hingga mahasiswa.”
Baca juga: Sederet Artis Ternama yang Banting Setir Jadi Pengacara
Dengan adanya ijazah digital ini, para mahasiswa tidak perlu lagi melakukan legalisir dan dapat langsung membagikan Dokumen Elektronik (PDF) dari Ijazah ITB kepada pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
Untuk membedakan antara ijazah digital yang asli dan palsu, masyarakat dapat mengeceknya melalui laman https://akademik.itb.ac.id/alumni.
Sebelumnya, sejumlah perguruan tinggi lain juga telah menerapkan kebijakan serupa, di antaranya Brown University USA, University of Bergen Norway, Carnegie Mellon University, Stanford University, dan lainnya.
Editor: Feby Ferdian
