Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Saturday, April 20, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Mengenal Kompetisi Drone Racing League yang Kian Populer

Sumber foto: frntofficesport.com

Topcareer.id – Tak hanya difungsikan sebagai alat untuk memantau wilayah secara aerial view, drone kini makin populer digunakan untuk balapan. Salah satu ajang balapan drone yang cukup terkenal di Amerika adalah Drone Racing League (DRL).

Drone Racing League (DRL) adalah liga balap drone profesional yang beroperasi secara internasional.

Dalam liga ini, pilot DRL memacu drone-nya menggunakan alat First Person View (FPV) yang berupa layar kamera seperti kacamata yang dipasang di kepala pilot. FPV akan menunjukkan citra kamera live stream, langsung dari drone-nya.

Drone balapan identik dan dibuat khusus dengan kecepatan di atas 120 Km per jam, bahkan bisa melebihi 200 Km per jam. Para pilot DRL menggambarkan perasaan mereka saat balapan seperti sedang memakai pod dari film Stars Wars.

Mereka berharap kelak DRL bisa setara dengan Formula 1, NASCAR, dan MotoGP.

Baca juga: Green Lake, Danau Unik yang Hanya Ada saat Musim Semi

Didirikan pada 2015 dan diluncurkan secara publik pada Januari 2016, DRL disiarkan di Twitter, NBC, NBC Sports, Sky Sports, ProSiebenSat.1, FOX Sports Asia, Groupe AB, dan OSN, termasuk ESPN dan Disney XD.

Sejauh ini, DRL telah melewati musim keempat. Musim Kejuaraan Dunia Allianz DRL yang terakhir di tahun 2019, menampilkan 7 balapan di sejumlah lokasi seperti Allianz Riviera di Nice, Prancis, BMW Welt di Munich, Jerman, dan The Adventuredome di Las Vegas, Nevada.

Baru-baru ini, DRL juga meluncurkan Artificial Intelligence Robotic Racing (AIRR) atau Sirkuit Balap Robot AI, yang merupakan seri balap drone otonom.

Guna merealisasikan hal ini, saat ini tengah dirancang kerangka kerja AI yang mampu menerbangkan drone melewati track DRL tanpa campur tangan manusia. Mereka akan bersaing untuk mendapatkan kesempatan memenangkan hadiah sebesar USD 1 Juta.

Editor: Feby Ferdian

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply