Topcareer.id – Dunia berubah karena virus corona. Dan karena perubahan itu, ada peningkatan besar dalam jumlah profesional yang menggunakan alat komunikasi digital untuk berkolaborasi dan menyelesaikan bisnis dari rumah.
Messenger dari Facebook, melaporkan peningkatan 70% dari minggu ke minggu terkait jumlah orang yang berpartisipasi dalam panggilan video grup pada platformnya di seluruh dunia.
Meski memiliki banyak manfaat, transisi yang cepat ke mode ini juga bisa membingungkan. Karena rawan terjadinya kesalahpahaman, terutama dalam hal etika.
Oleh karena itu, perhatikan enam pedoman etika email dan chatting kerja di saat work from home berikut ini, seperti dalam laman Fast Company.
1. Ketahui audiens
Ruang obrolan sering kali lebih terasa kasual, jadi wajar jika kamu ingin bersantai ketika sedang berada dalam satu obrolan kerja.
Berhati-hatilah dengan hal ini. Karena bisa membuat percakapan keluar jalur dan masuk ke area subjek yang menghabiskan waktu atau tidak sesuai untuk tempat kerja. Waspadai juga siapa saja yang ada di obrolan grup sebelum mengirim pesan.
2. Jangan gantungkan percakapan kolega/rekan kerja
Merupakan hal biasa bagi rekan kerja untuk ingin tahu apakah pesan mereka telah diterima. Jika kamu sibuk dengan pekerjaan lain, kirim balasan cepat yang menyatakan bahwa kamu telah melihat pesan dan akan merespons nanti. Jika kamu mendapati pemberitahuan terus-menerus, beri tahu tim bahwa kamu menghadapi tugas lain, atau pertimbangkan untuk “mematikan” obrolan.
3. Kurangi multi-messaging
Jika pesanmu tak berbalas, mengirimkan rentetan pesan berikutnya tidak akan mencapai tujuan. Tidak ada yang suka kembali ke tumpukan pesan baru. Multi-messaging juga bisa menjadi kontraproduktif, karena membuatnya lebih memakan waktu. Pendekatan yang lebih baik? Simpan sebagian besar pikiranmu, lalu keluarkan ketika mereka siap merespons secara real time.
4. Buat komunikasi menjadi ringkas dan jelas
Secara umum, menjaga komunikasi dengan singkat adalah cara yang bagus untuk menjaga efisiensi dan profesionalisme, terutama ketika obrolan atau email melibatkan sekelompok besar rekan kerja. Jika kamu benar-benar memiliki banyak hal untuk dikatakan, ubah konteksnya.
5. Kata pembuka dan penutup untuk hargai kondisi saat ini
Tergantung pada hubunganmu dengan orang yang kamu ajak bicara, pembukaan dan penutupan informal mungkin sangat tepat. Untuk menjaga korespondensi lebih formal, cobalah “Selamat pagi/siang/malam” sebagai pengantar aman dan akhiri catatan dengan “Salam, atau Dengan hormat.” Dalam kondisi saat ini, “Tetap sehat” juga merupakan pilihan yang dapat diterima.
6. Periksa ulang pesan
Pertimbangkan bahwa 38% orang Amerika yang disurvei setuju bahwa balasan yang ditulis dengan buruk meninggalkan kesan buruk. Kamu mulai memahami mengapa perlu menghabiskan beberapa detik ekstra untuk mengoreksi pesan sebelum mengklik ‘Kirim.’
Apakah kamu mengekspresikan diri dengan jelas? Sudahkah kamu meluangkan waktu sejenak untuk memeriksa tata bahasa, pengejaan, dan tanda baca? Jika demikian, kamu menunjukkan rasa hormat terhadap waktu dan kecerdasan orang yang kamu ajak bicara, itulah etika.
Editor: Feby Ferdian