TopCareerID

Apakah Kacamata dan Lensa Kontak Mampu Tangkal Virus Corona?

Kacamata dan lensa kontak. (dok. Feel Good Contacts)

Topcareer.id – Beragam cara dilakukan untuk mencegah diri tertular dari virus corona yang kini tengah mewabah hampir di seluruh dunia. Mulai dari pemakaian masker wajah hingga pelindung mata, seperti kacamata.

Beberapa waktu lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk menggunakan masker saat ke luar rumah. Tapi bagaimana dengan penggunaan kacamata? Apakah mereka mampu melindungimu dari virus corona? Bagaimana dengan lensa kontak?

Sebuah penelitian baru-baru ini oleh lima ilmuwan mata yang diterbitkan dalam Contact Lens & Anterior Eye, sebuah jurnal medis yang diulas oleh rekan sejawat, menjawab tidak. Tidak ada bukti ilmiah bahwa memakai kacamata resep standar memberikan perlindungan.

Baca juga: Di Mana Saja Virus Corona Bisa Bertahan Hidup? Dan Berapa Lama?

Tidak ada bukti ilmiah yang memakai kacamata resep standar memberikan perlindungan terhadap COVID-19 atau transmisi virus lainnya,” kata penelitian itu, dikutip dari laman Market Watch.

“Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan peningkatan risiko tertular Covid-19 melalui pemakaian lensa kontak dibandingkan dengan memakai lensa kacamata,” kata penelitian itu.

Bingkai kacamata sederhana tidak menutup udara di sekitar mata dan, oleh karena itu, tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai,” kata pemimpin penulis Lyndon Jones, direktur Pusat Penelitian & Pendidikan Ocular di University of Waterloo di Kanada.

Temuan itu sejalan dengan panduan CDC untuk para profesional medis. Agensi menyarankan mereka untuk memakai kacamata atau pelindung wajah sekali pakai yang menutupi bagian depan dan samping wajah.

Tidak ada bukti ilmiah

CDC juga mencatat tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pemakai lensa kontak memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi COVID-19 dibandingkan pemakai kacamata.

American Academy of Ophthalmology menyarankan bahwa pemakai lensa kontak mungkin ingin beralih ke kacamata untuk mencegah penyebaran virus corona, sebagian karena orang menyentuh selaput lendir di mata mereka lebih sedikit ketika mereka memakai kacamata daripada contact lens.

“Faktanya, tidak banyak yang diketahui tentang COVID-19 dan perilakunya ketika di mata,” kata Thomas Steinemann, juru bicara klinis untuk organisasi tersebut. “Sebagai dokter mata, kami melihat apa yang diketahui tentang virus lain dan bagaimana mereka dapat ditularkan melalui air mata tanpa gejala.”

Dia menambahkan, sebagian besar pasien tidak mengikuti kebersihan lensa kontak yang tepat dan menyarankan pasien mempertimbangkan untuk berhenti sejenak mamakai lensa kontak.

Tetapi studi ini menemukan, kontak dan kacamata menawarkan risiko yang sebanding ketika berkaitan dengan virus corona. Kecuali seseorang sakit, dalam hal ini mereka harus mengenakan kacamata, kata Jones. Ini berlaku untuk semua penyakit, bukan hanya COVID-19.

“Mengambil langkah ini membatasi kemungkinan mengembangkan respons peradangan skunder yang dapat terjadi akibat infeksi virus,” katanya, seperti sakit atau mata merah.

Jika tidak sakit, kamu bisa mengenakan lensa kontak atau kacamata. Orang harus selalu mencuci tangan dan mengeringkannya sebelum menyentuh bagian wajah mereka. “Terlepas dari apakah mereka pemakai lensa kontak, pemakai kacamata atau tidak memerlukan koreksi penglihatan sama sekali,” kata Jones. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version