Topcareer.id – Pemerintah India mengumumkan akan memperpanjang status lockdown hingga 3 Mei 2020 mendatang.
Ini artinya 1,3 miliar penduduk India akan menjalankan aktivitas di rumah saja selama 40 hari, terhitung dari pengumuman lockdown tahap pertama, yaitu 25 Maret 2020 hingga 14 April 2020 lalu.
Kebijakan ‘lockdown 2.0’ itu membuat jalanan yang sebelumnya selalu ramai terlihat kosong bagai kota tak bertuan.
“Kegiatan praktis berhenti total (kecuali yang esensial), jalanan kosong melompong, termasuk salah satu jalan utama Delhi, Mathura Road maupun jalan di luar gerbang kompleks saya. Kebijakan yang sangat drastis, amat ketat dan total.” ungkap Direktur Penyakit Menular WHO-SEARO, Prof Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima Topcareer.id, Jumat (17/4/2020).
Prof Tjandra menambahkan, pengambilan kebijakan tersebut mempertimbangkan 6 kondisi yang dianjurkan WHO. Salah satu dari kondisi itu menyebutkan bahwa wilayah tersebut memiliki penularan penyakit yang tak terkendali.
“Kabarnya, setelah tahap ke dua ini, akan dinilai daerah mana yang jumlah kasusnya berkurang jauh, maka lockdownnya akan agak dilonggarkan, tapi nampaknya tidak di New Delhi,” jelasnya.
Meskipun begitu, Tjandra bersyukur karena semua kebutuhan sehari-hari masih tersedia dan bisa didapatkan.
Menurut data dari WHO, hingga 16 April 2020 12.380 penduduk india terkonfirmasi positif Covid-19 dan 414 dinyatakan meninggal dunia.