Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Friday, March 29, 2024
redaksi@topcareer.id
Tren

Pandemi Covid-19, 60 Juta Pekerja di Eropa dalam Ancaman

Sumber ilustrasi: Everything-voluntary.com

Topcareer.id – Menurut laporan dari McKinsey, hampir 60 juta pekerja di Uni Eropa dan Inggris saat ini berada dalam risiko besar karena efek dari pandemi virus corona.

Perusahaan konsultan itu memperingatkan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Senin (13/4/2020) bahwa tingkat pengangguran Uni Eropa dapat melonjak dari sekitar 6% menjadi lebih dari 11% dan tetap meningkat selama bertahun-tahun jika penyakit tidak cepat selesai.

McKinsey memperkirakan bahwa satu dari empat pekerjaan di Uni Eropa dan Inggris berisiko mengalami pengurangan jam atau gaji, cuti sementara, atau bahkan PHK permanen.

Baca juga: Pekerja Seks di Negara Ini Berhak Atas Bantuan Selama Pandemi Covid-19

Profesi yang tidak memerlukan kontak dekat dengan orang lain, termasuk akuntan dan arsitek, dianggap berisiko rendah, bersama dengan mereka yang menyediakan layanan penting seperti polisi.

Di luar itu, sekitar 55 juta pekerja profesi berisiko tinggi, termasuk kasir ritel, koki, pekerja konstruksi, staf hotel, dan aktor.

Sekitar 80% pekerjaan yang dianggap berisiko dipegang oleh orang-orang yang tidak memiliki gelar sarjana, dengan karyawan dari perusahaan yang lebih kecil dalam bahaya tertentu.

Dalam skenario terburuk di mana Eropa gagal menendang virus dalam waktu tiga bulan, dan dipaksa untuk melanjutkan langkah-langkah social distancing hingga melewati musim panas, tingkat pengangguran Uni Eropa akan mencapai puncaknya di 11,2% pada tahun 2021, dengan pemulihan penuh yang tidak mungkin sampai 2024.

McKinsey mengatakan bahwa bisnis dan pemerintah perlu bergerak cepat untuk melindungi pekerjaan. Perusahaan harus memotong biaya, memisahkan shift kerja dan memungkinkan kerja jarak jauh.

Pemerintah harus memberikan jaminan pinjaman, keringanan pajak dan pembayaran jaminan untuk pekerja, beberapa di antaranya sudah dilakukan di seluruh Eropa, dikutip dari CNN.

Baca juga: Imbas Corona Sengsarakan 2,8 Juta Pekerja Indonesia, Dirumahkan dan PHK

Inggris menanggung 80% dari gaji pekerja untuk setidaknya tiga bulan ke depan hingga maksimum 2.500 pounds (USD2.900) per bulan. Jerman dan Prancis memiliki program serupa.

Paket bantuan virus corona Uni Eropa mencakup hingga 100 miliar Euro (USD 110 miliar) subsidi upah yang ditujukan untuk mencegah PHK massal, serta ratusan miliar pinjaman bagi bisnis dan kredit untuk pemerintah Uni Eropa.

“Melindungi pekerjaan yang berisiko di perusahaan sehat dan produktif, sangat penting. Kehilangan pekerjaan itu tidak hanya akan menjadi tragedi pada tingkat individu, tetapi juga akan sangat menyakitkan dari sudut pandang ekonomi,” kata laporan McKinsey.

Baca juga: Pandemi Corona, Jutaan Pekerja Fesyen dan Barang Mewah Hadapi Pukulan Berat

Pasar tenaga kerja AS sudah dikacaukan oleh pandemi, dengan sekitar 22 juta orang, atau sekitar 13,5% dari angkatan kerja, mengajukan klaim pengangguran sejak 14 Maret.

Tingkat pengangguran negara itu, yang naik menjadi 4,4% pada bulan Maret, diperkirakan akan mencapai dua digit pada bulan April.

Banyak ekonom memperkirakan pengangguran AS pada akhirnya mencapai 15% atau lebih. Ekonom JPMorgan memperkirakan puncak setinggi 20%.

Editor: Feby Ferdian

Leave a Reply