TopCareerID

WHO: Virus Corona Mungkin akan Bersama Kita untuk Waktu yang Lama

Sumber foto: YouTube/Hindustan Times

Topcareer.id – Kasus-kasus virus corona beberapa mulai menurun di beberapa negara, namun di sebagian negara lainnya kasus itu malah menguat. Karena hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan para pemimpin dunia, mereka perlu mengelola penyebaran virus corona untuk masa mendatang.

“Jangan salah, kita masih harus menempuh jalan panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers di kantor pusat agensi di Jenewa, Rabu (22/4/2020).

Tedros mengungkapkan, langkah-langkah social distancing yang diberlakukan di banyak negara untuk memperlambat penyebaran virus corona telah berhasil, tapi virus tetap sangat berbahaya.

Data saat ini menunjukkan sebagian besar populasi dunia tetap rentan, kata dia, yang berarti wabah dapat dengan mudah untuk nyala kembali.

Baca juga: WHO: Tidak Ada Bukti Seseorang Kebal Virus Corona, Walaupun Sudah Sembuh

“Orang-orang di negara dengan perintah tinggal di rumah dimengerti akan frustrasi karena dikurung di rumah mereka selama berminggu-minggu. Sangat dimengerti orang ingin melanjutkan hidup mereka. Tetapi dunia tidak akan dan tidak bisa kembali ke keadaan semula. Pasti ada normal yang baru.”

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 2,5 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan sedikitnya 178.845 sejak muncul hampir empat bulan lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Para pejabat WHO sebelumnya mengatakan politik partisan dan kurangnya solidaritas global membantu memicu pandemi virus corona, mendesak negara-negara untuk bekerja sama karena COVID-19 terus menyebar ke seluruh dunia.

Para pejabat WHO melihat sejumlah negara yang tampaknya berhasil menghentikan virus itu sekarang melaporkan kebangkitan kembali dalam beberapa kasus.

Baca juga: WHO Klaim Korea Selatan Negara Terbaik Tangani Pandemi Corona. Apa yang Bisa Kita Pelajari?

“Dan itu karena sebagian besar populasi tetap rentan,” Dr. Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, mengatakan kepada wartawan, dikutip dari CNBC.

Di beberapa daerah, seperti Amerika Utara dan Eropa, pejabat kesehatan masyarakat juga melihat wabah “menghancurkan” di dalam fasilitas perawatan jangka panjang, kata pejabat WHO.

“Selama virus ada di sini, selalu ada peluang untuk itu terjadi,” kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO.

“Sangat sulit untuk mengurangi risiko itu menjadi nol. Setiap negara harus melihat bagaimana kita dapat meminimalkan penyakit dalam aturan seperti itu.” *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version