TopCareerID

Studi: Belum Semua Warga Indonesia Ikuti Imbauan untuk di Rumah Saja

Penumpukan penumpang Commuterline di stasiun, Senin (23/3/2020). (dok. Viva.co.id)

Topcareer.id – Sejak kasus pertama virus corona COVID-19 dimumkan di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020, tak lama berselang Presiden juga berikan imbauan untuk melakukan aktivitas di rumah.

Namun, menurut studi yang dilakukan oleh KG Media Research dengan laporan berjudul “INDONESIA BINGUNG: Perilaku Konsumen Indonesia di Tengah Wabah COVID-19” menemukan bahwa belum seluruh masyarakat Indonesia mengikuti imbauan pemerintah soal melakukan semua kegiatan di rumah.

Beberapa wilayah hingga kini bahkan sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan virus corona.

Baca Juga: Imbas Corona Sengsarakan 2,8 Juta Pekerja Indonesia, Dirumahkan Dan PHK

Tapi, baru 86 persen masyarakat Indonesia yang mengikuti imbauan pemerintah untuk tetap #dirumahaja, berdasar studi KG Media Research tersebut.

Dari 86 persen itu, yang benar-benar menerapkan imbauan tetap di rumah mayoritas datang dari pekerja (74%). Kemudian diikuti oleh pelajar dan mahasiswa 14%, baru kemudian non pekerja (IRT, pensiunan, dll) 12%.

“Imbauan untuk mengisolasi diri di rumah untuk menekan penyebaran virus belum sepenuhnya bisa dilakukan seluruh warga masyarakat,” tertulis dalam studi tersebut.

Baca juga: ILO: Pandemi Corona Sebabkan 25 Juta Pengangguran Di Dunia

“Ini terjadi karena karena kebutuhan warga untuk mendapatkan barang esensial seperti makanan, minuman dan obat-obatan hanya bisa didapatkan dengan belanja ke luar rumah.”

Studi itu menemukan bahwa toko daring (online) belum jadi pilihan karena masih banyak yang merasa bahwa toko daring tidak secepat dan selengkap toko konvensional.

Hal ini juga bisa terjadi karena belum banyak toko daring yang secara spesifik menyediakan barang-barang esensial sehari-hari dan infrastruktur yang merata untuk mengirimkan barang tersebut secara cepat, lapor studi tersebut.

Studi ini dilakukan melalui survei daring terhadap 2103 responden yang memiliki rerata umur enam belas sampai empat puluh lima tahun, juga  studi digital independen di platform Google Analytics KG Media.*(RW)

Exit mobile version