Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Friday, November 22, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Virus Corona Bertahan Lama di Udara dalam Ruangan yang Penuh Sesak

virus corona varian deltaVirus Corona

Topcareer.id – Para peneliti menemukan bahwa virus corona bisa berlama-lama di udara dalam ruang yang penuh sesak atau ruangan yang kurang ventilasi. Studi itu berdasar sebuah penelitian yang mendukung gagasan bahwa Covid-19 dapat menyebar melalui partikel-partikel udara kecil yang dikenal sebagai aerosol.

Penelitian tersebut, yang diterbitkan di jurnal Nature Research, tidak berupaya memastikan apakah partikel yang ada di udara dapat menyebabkan infeksi. Pertanyaan tentang seberapa mudah virus baru dapat menyebar di udara telah menjadi bahan perdebatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan risiko terbatas pada keadaan tertentu, menunjuk pada analisis lebih dari 75.000 kasus di China di mana tidak ada penularan melalui udara yang dilaporkan. Tetapi para ilmuwan berusaha memahami persis bagaimana kontaminasi terjadi.

Dipimpin oleh Ke Lan dari Universitas Wuhan, para ilmuwan dalam studi Penelitian Alam membuat perangkap aerosol di dan sekitar dua rumah sakit Wuhan.

Baca juga: WHO: Virus Corona Mungkin akan Bersama Kita untuk Waktu yang Lama

Meskipun mereka menemukan beberapa aerosol di ruang perawatan, supermarket dan bangunan tempat tinggal, banyak lagi yang ditemukan di toilet dan dua daerah yang banyak orang lewati, termasuk ruang tertutup di dekat salah satu rumah sakit.

Konsentrasi yang lebih tinggi ditemukan di ruangan di mana staf medis melepas peralatan pelindung, yang mungkin menyiratkan bahwa partikel yang mencemari peralatan mereka menjadi mengudara lagi ketika topeng, sarung tangan dan baju pelindung dilepas.

“Hasil kami menunjukkan bahwa ventilasi ruangan, ruang terbuka, sanitasi pakaian pelindung, dan penggunaan yang tepat dan desinfeksi area toilet dapat secara efektif membatasi konsentrasi SARS-CoV-2 RNA dalam aerosol. Pekerjaan selanjutnya harus mengeksplorasi infektivitas virus aerosol,” tulis para peneliti dalam abstrak penelitian, dikutip dari Fox News. *

Editor: Ade Irwansyah

Leave a Reply