Topcareer.id – Terlepas dari reputasi para milenial dan Gen Z sebagai penduduk asli era digital, para pekerja yang lebih muda ini justru berjuang lebih keras untuk terhubung dengan rekan-rekan mereka dalam lingkungan kerja virtual.
Hampir semua karyawan Generasi Z (95%) dan Milenial (93%) yang disurvei oleh Engine Insights melaporkan mengalami kesulitan telecommuting. Bisa dikatakan mereka merasa ‘kurang terhubung’ dengan rekan kerjanya dan ‘kurang informasi’ tentang apa yang terjadi dalam organisasi selama krisis Covid-19 melanda.
Penelitian mengungkapkan, mengumpulkan informasi dan mendapatkan pembaruan status saat bekerja dari jarak jauh menjadi rintangan, bahkan bagi pekerja yang familiar dengan teknologi.
Pertukaran informasi tidak selalu berjalan lancar di antara anggota tim. Namun secara paradoks, frekuensi pertemuan online juga menjadi penghalang bagi penduduk asli era digital.
Bahkan dengan munculnya platform seperti Zoom, Webex, dan aplikasi komunikasi tim lainnya, pekerja yang lebih muda dan lebih paham teknologi yakin panggilan video konferensi ini tidak selalu melayani tujuan mereka.
Tiga dari lima pekerja Gen Z dan Milenial mengatakan bahwa panggilan video adalah pembunuh produktivitas, dibandingkan dengan hanya 35% Gen X dan 26% rekan Baby Boomer yang meyakini hal yang sama.
Hasilnya, terjadi kesenjangan antara karyawan yang lebih tua dan yang lebih muda, menurut Smartsheet, perusahaan yang menugaskan penelitian mengenai hal ini.
Mark Mader, presiden dan CEO Smartsheet mengatakan “Penelitian menunjukkan bahwa kunci untuk membantu pekerja jarak jauh mengatasi keadaan saat ini, dan berkembang dalam jangka panjang, jauh melampaui dari sekadar menghubungkan orang dan tim melalui teknologi berbasis video,” katanya.
Tujuh dari 10 karyawan yang lebih muda lebih suka menggunakan email saat memantau output mereka dan perkembangan lain di tempat kerja.
Demi efektivitas, orang perlu tetap terhubung dengan pekerjaan mereka dan pekerjaan timnya. “Mereka juga membutuhkan konteks, struktur, pelacakan, dan visibilitas ke dalam pekerjaan mereka. Menyediakan hal-hal itu sekarang lebih penting daripada sebelumnya.” Ujar Mader.
Editor: Feby Ferdian