Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, April 24, 2024
redaksi@topcareer.id
Lifestyle

Cara Mengendalikan Amarah ketika Berpuasa

Ilustrasi. (dok. Getty Images)

Arahkan ke perilaku konstruktif
Sebagian orang memilih untuk memfokuskan diri pada hal-hal positif daripada memikirkan hal-hal yang memicu amarah. Tujuannya, mengarahkan kembali emosi kamu ke arah perilaku yang lebih konstruktif. Meski membantu, tetapi pendekatan ini masih mengandung bahaya. Pengarahan kembali bisa menjadi salah satu bentuk penahanan diri.

Jika kemarahan kamu tetap menjadi satu kekuatan tersembunyi, masih ada kemungkinan munculnya konsekuensi yang lebih serius seperti depresi. Terlebih kemarahan yang ditahan bisa mengarah pada perbuatan pasif agresif -misalnya keinginan untuk menyingkirkan orang lain secara tidak langsung.

Kalau kamu tergolong orang semacam itu, mengekspresikan kemarahan tampaknya menjadi langkah paling tepat. Kunci keberhasilan mengekspresikan emosi terletak pada sikap asertif. Menjelaskan kebutuhan apa yang harus kamu penuhi tanpa menyakiti orang lain menjadi cara sehat untuk mengatasi kemarahan.

Baca juga: Tips Puasa bagi Gangguan Jantung Seperti yang Diidap Didi Kempot

Beberapa strategi mengendalikan kemarahan
Ada sejumlah cara untuk menjaga kemarahan tetap terkendali. Mengarahkan emosikamu ke arah yang positif dan konstruktif bisa dipelajari. Ini strateginya:

Relaksasi bisa membantu meringankan emosi. Cobalah metode berikut:

  • Teknik olah nafas, misalnya meditasi
  • Berlatih olah tubuh seperti yoga
  • Membayangkan pengalaman yang membuat kamu santai, misalnya jalan-jalan di sepanjang pantai
  • Mengulangi kalimat “Tenang, tenang” juga bisa membantu

Komunikasi yang lebih baik:
Jika suatu waktu kamu berada dalam diskusi yang sengit, tenangkan diri dan pikirkan apa yang akan kamu ucapkan nantinya. Bisa membantu kalau kamu berusaha mendengarkan apa yang dibicarakan orang lain.

Mendengarkan dengan seksama membantu kamu saat akan memberikan respon yang tepat. Jika melakukannya, bukan tidak mungkin kamu menemukan solusi dari permasalahan yang tengah dibahas.

Humor:
Memberikan pancingan berupa humor kadangkala meredakan emosi yang sudah mulai mendidih. Kalau ada seseorang yang terasa mengganggu kamu, bayangkan saja ia tidak pakai baju! Humor seringkali mengurangi ketegangan yang sudah menyebar di ruangan yang penuh konfrontasi.

Rehat sejenak:
Punya jadwal waktu sendirian bukan saja berharga tapi juga penting. Sedikit saja waktu untuk merenung atau memikirkan kembali bisa membantu kamu mendapatkan perspektif baru. Aktivitas fisik seperti jalan-jalan, menuliskan pemikiran, ngobrol dengan teman atau mendengarkan musik, toh tidak akan mengurangi waktu kamu melakukan aktivitas lainnya.

Jadi patut diingat, menghadapi kemarahan bisa jadi dianggap rumit bagi sebagian orang. Tetapi kini kamu sudah tahu bagaimana caranya mengendalikan diri ‘kan? * Diolah dari berbagai sumber

the authorAde Irwansyah

Leave a Reply