Topcareer.id – Ketika kehidupan mulai dengan normalitas baru, maka bioskop jadi salah satu bisnis yang buka kembali. Bakal seperti apa ya bioskop di masa depan usai pandemi ini?
Ahli memprediksi teknologi akan lebih terintegrasi ke dalam bioskop.
Pembelian tiket digital
“Saya tidak tahu apakah semua tiket akan dijual melalui aplikasi atau online, tetapi itu pasti masa depan,” kata Doug Stone, presiden Box Office Analyst.
Baca juga: Dampak Covid-19 Lebih Buruk daripada Krisis Keuangan 2008
“Penjualan berjalan telah menurun selama beberapa waktu. Transaksi tunai mengalami penurunan yang signifikan. Tidak ada keraguan bahwa teknologi akan memainkan peran besar dan sangat terintegrasi di masa depan,” kata Stone dalam laman CNBC.
Bulan lalu, Mastercard melaporkan lonjakan 40% dalam pembayaran tanpa kontak selama kuartal pertama karena pandemi global memburuk. Ajay Banga, CEO Mastercard mengatakan tren ini didorong oleh konsumen yang mencari cara cepat untuk masuk dan keluar dari toko tanpa harus menukar uang tunai.
Dan konsumen sepertinya siap mengadopsi teknologi baru ini. Menurut survei Atom Ticket, lebih dari 88% responden mengatakan bahwa membeli tiket digital dan menghilangkan interaksi dengan kasir adalah langkah keamanan yang penting untuk diadopsi oleh bioskop.
Dan dari mereka yang belum pernah memesan konsesi bioskop sebelumnya, 61% mengatakan mereka sekarang cenderung mencoba pemesanan melalui ponsel.
Baca juga: Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia Masih di Bawah Thailand
“Para penonton mengatakan kepada kami bahwa mereka kehilangan pengalaman pergi ke bioskop dan mereka siap untuk kembali, tetapi pengalaman itu perlu terlihat sedikit berbeda dari sebelumnya,” Matthew Bakal, salah satu pendiri dan ketua Atom Tickets, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Untuk beberapa teater kecil yang belum memiliki aplikasi atau kios, virus corona telah memberi mereka alasan untuk meningkatkan teknologi mereka.
Tempat duduk berjarak sosial
Bioskop atau teater yang juga tertinggal dalam mengadopsi tempat duduk mewah dan kursi malas juga dapat menggunakan pandemi sebagai katalis untuk pembaruan interior. Kursi mewah lebih besar daripada kursi stadion tradisional bioskop, dan beberapa bahkan dikelompokkan menjadi dua kursi, membuat jarak sosial lebih mudah.
Belum lagi, kursi seperti ini dapat membuat pengalaman menonton film lebih menarik bagi konsumen, membuat mereka lebih sering keluar rumah.
“Pemilik teater dengan cepat beralih ke tempat duduk mewah. Jika teater tidak terus bergerak ke arah ini, mereka pasti akan gagal,” kata Stone. *
Editor: Ade Irwansyah