TopCareerID

Kutu Kucing, dan Jenis Lainnya yang Bisa Menyerang Manusia

Sumber foto: rentokil.co.id

Topcareer.id – Baru-baru ini ramai diberitakan seorang balita bernama Tsamara Kumaira Mariba, asal Sragen, Jawa Tengah, yang meninggal dunia akibat jari tangan kanannya digigit kutu kucing.

Gigitan kutu pada jarinya membuat Tsamara harus keluar masuk Rumah Sakit untuk dirawat, jarinya juga sempat terancam diamputasi akibat luka yang tak kunjung membaik.

Peristiwa ini sudah terjadi sejak usianya 4 bulan. Ujung jari manisnya digigit kutu kucing saat ditinggal ibunya memasak di dapur. Sejak saat itu, cedera yang ditimbulkan akibat gigitan kutu kucing semakin parah sebelum akhirnya tsamara meninggal karena luka tersebut.

Banyak pertanyaan timbul, apakah kutu kucing memang bisa membunuh manusia, sedangkan kucing yang lebih kecil daripada manusia saja bisa hidup bersama kutunya tersebut.

Dikutip dari laman terminix.com, Jumat (29/5/2020), perusahaan pembasmi berbagai jenis hama ternama di dunia mencoba menjelaskan tentang hal ini.

Kutu menggigit manusia

Gigitan kutu hewan pada manusia sebetulnya kurang umum terjadi, karena sebagian besar spesies kutu lebih suka hewan peliharaan sebagai tuan rumah mereka. Namun terkadang, kutu juga menggigit manusia.

Dalam beberapa kasus, kutu akan menetap pada inang manusia, terutama jika tidak ada sumber nutrisi lain yang tersedia. Semua ini tergantung pada jenis kutu, dan masing-masing dapat menyebabkan reaksi yang berbeda pada orang.

Kutu apa yang menggigit manusia?

Apakah gigitan kutu di kulit manusia bisa berbahaya?

Kutu manusia (Pulex irritans) bukanlah pembawa penyakit yang efektif menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC). Namun, mereka dapat berfungsi sebagai inang perantara dari dua jenis cacing pita parasit.

Untuk jenis kutu Chigoe (Tunga penetrans), gigitannya pada manusia sering mengakibatkan infeksi. Dan dalam kasus ekstrem, bekas gigitan harus diamputasi. Ini biasanya terjadi akibat luka yang dibuat oleh kutu tersebut sebagai jalan masuk. Namun, kutu itu sendiri bukanlah pembawa penyakit.

Gigitan kutu tikus Oriental (Xenopsylla cheopis) pada manusia dapat menyebabkan penyakit. Kutu tikus oriental umumnya disalahkan karena menyebabkan penyakit serius, termasuk wabah pes.

Sementara itu, kutu kucing (Ctenocephalides felis) tidak suka makan pada manusia, gigitan kutu kucing pada kulit manusia juga dapat menyebabkan sejumlah penyakit, termasuk pes dan tifus.

Bagaimana ciri-ciri gigitan kutu pada manusia?

Gigitan kutu pada kulit manusia terlihat mirip dengan gigitan nyamuk. Ini sering ditandai dengan benjolan merah dengan lingkaran mengkilat. Kebanyakan gigitan kutu menyebabkan rasa gatal yang ekstrem, meskipun tingkat keparahan reaksi tergantung pada orang tersebut, mulai dari seberapa sensitif mereka, serta alergi yang dimiliki.

Gigitan pada orang terlihat serupa untuk spesies kutu yang berbeda, kecuali kutu chigoe. Ketika kutu chigoe menggigit, reaksinya sering tertunda dan mungkin tidak diperhatikan untuk waktu yang lama.

Dalam kasus ini, daerah yang terinfeksi akhirnya menjadi bengkak karena kutu chigoe terus makan pada inangnya. Jika sudah begitu, bantuan medis sangatlah diperlukan.

Editor: Feby Ferdian

Exit mobile version