Topcareer.id – Menurut laporan Financial Times, Arab Saudi tengah mempertimbangkan membatalkan ibadah haji tahun ini karena pandemi virus corona.
Sejumlah negara, termasuk Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia dan setiap tahun memberangkatkan sekitar 200 ribu jemaah naik haji, telah memutuskan tak memberangkat warganya untuk beribadah haji.
Ibadah haji, yang melibatkan perjalanan ke kota suci Mekah di Arab Saudi, adalah ritual wajib bagi semua Muslim yang taat dan mampu melakukan perjalanan. Salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia, haji menarik sekitar 2 juta orang ke Arab Saudi setiap tahun.
Baca juga: Tok, Ibadah Haji 2020 Resmi Ditiadakan
Namun, setelah penundaan acara besar lainnya seperti Olimpiade Tokyo 2020, para pejabat Saudi menghadapi tekanan untuk membatalkan haji tahun ini untuk membantu mengekang penyebaran virus corona.
Para pejabat mempertimbangkan skenario yang berbeda. “Keputusan akan dibuat dalam waktu satu minggu,” kata seorang pejabat senior dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Haji tahun ini seharusnya berlangsung dari 29 Juli hingga 4 Agustus, tetapi Arab Saudi belum mencabut larangan perjalanan internasional yang diterapkan pada 20 Mei. Negara-negara lain telah menolak mengirim jemaah haji tahun ini.
Kerajaan itu mengalami lonjakan dalam kasus virus corona dan kematian setelah melonggarkan langkah-langkah penguncian, kata laporan itu. Arab Saudi telah melaporkan lebih dari 120.000 kasus Covid-19 dan 972 yang dikonfirmasi meninggal, menurut data dari Johns Hopkins University.
Pembatalan haji dapat memberikan tekanan ekonomi lebih lanjut pada negara yang masih terhuyung-huyung dari penurunan permintaan minyak yang ditimbulkan oleh pandemi. Mereka yang melakukan ibadah haji diharapkan menghasilkan USD12 miliar untuk negeri tersebut. *
Editor: Ade Irwansyah