Topcareer.id – Perusahaan mobil Toyota telah memulai rencananya untuk membangun prototipe kota seluas 175 hektar sebagai semacam kehidupan nyata. Sebuah laboratorium untuk teknologi masa depan. Utopia akan terletak di dasar Gunung Fuji, dijalankan pada ekosistem terhubung yang ditenagai oleh sel bahan bakar hidrogen, dan dinamai Kota Woven.
Tampak seperti film fiksi ilmiah. Kota Woven Toyota awalnya akan menampung 2.000 penduduk termasuk karyawan perusahaan dan keluarga mereka, pensiunan, retailer, peneliti ilmiah, dan orang-orang dari perusahaan mitra. Semuanya akan berfungsi sebagai lahan untuk otonomi, robotik, personal mobility, smart homes, dan Artificial Intelligence (AI).”
“Membangun kota yang lengkap dari bawah ke atas, bahkan dalam skala kecil seperti ini, adalah kesempatan unik untuk mengembangkan teknologi masa depan, termasuk sistem operasi digital untuk infrastruktur kota,” kata presiden Toyota Akio Toyoda mengutip thedrive, Kamis (18/6/2020).
Baca Juga: Tanpa Lockdown, Jepang Berhasil Atasi Wabah Covid-19. Ini Penjelasannya
“Dengan orang-orang, bangunan, dan kendaraan yang semuanya terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui data dan sensor, kami akan dapat menguji teknologi AI yang terhubung baik dalam dunia virtual maupun fisik untuk memaksimalkan potensinya.” tambahnya.
Warga masing-masing akan diberikan robot dalam rumah mereka yang bisa memeriksa kesehatan masyarakat dan dapat melakukan tugas-tugas dasar rumah tangga.
Kota Woven akan menampilkan dua taman lingkungan, satu taman pusat besar, dan satu alun-alun pusat untuk pertemuan sosial. Kota Woven dirancang oleh arsitek Denmark Bjarke Ingels yang juga bertanggung jawab atas 2 World Trade Center mendatang di Kota New York serta Google HQ di Mountain View, California.
Baca Juga: 88 Persen Ponsel Hilang Di Tokyo Ditemukan Dan Kembali Ke Pemiliknya
Toyota mengatakan seluruh kota akan sepenuhnya berkesinambungan berkat bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu dengan atap tertutup solar cell atau panel surya. Warga kota Woven akan dapat melintasi kota eksperimental mereka di sepanjang tiga jenis jalan: pertama dikhususkan untuk “kendaraan cepat,” yang kedua ditujukan untuk campuran kendaraan kecepatan rendah, perangkat mobilitas pribadi dan pejalan kaki, dan terakhir khusus untuk pejalan kaki jalur taman.
Toyota mengatakan satu-satunya kendaraan yang diizinkan melintas dalam kota Woven harus sepenuhnya otonom dan menghasilkan nol emisi. Secara alami, kendaraan e-palet self-driving yang futuristik dari perusahaan ini akan digunakan untuk pengiriman dan transportasi umum.
Kedengarannya kota ini masih agak jauh di masa depan, karena memang benar begitu. Peletakan batu pertama di Kota Woven dijadwalkan berlangsung pada awal 2021 nanti di kaki Gunung Fuji Jepang, sekitar 60 mil dari Tokyo. Belum ada tanggal penyelesaian yang ditentukan, tetapi Toyota berharap dan mengupayakan kota ini selesai dibangun dan beroperasi masih dalam dekade ini. * (RW)