Find Us on Facebook

Subscribe to Our Channel

https://www.youtube.com/@topcareertv1083

Thursday, November 21, 2024
idtopcareer@gmail.com
Tren

Selain Covid, Masyarakat Harus Hati-hati Terhadap Wabah Ini

Ilustrasi nyamuk DBD Sumber foto: Halodoc

Topcareer.id – Tahun ini tidak hanya virus corona yang harus diwaspai masyarakat, melainkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti atau nyamuk demam berdarah (DBD)perlu mendapat perhatian khusus.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan hingga Juni 2020 ini angka kasus DBD terbilang cukup tinggi.

Menurut Ahli infeksi dan pedriati tropik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Mulya Rahma Karyanti, Nyamuk dengan ciri khas kaki berwarna hitam dan putih ini mengigit manusia pada waktu pagi dan sore.

“Nyamuk ini menggigit antara jam 10 sampai jam 12 siang dan sebelum magrib ya, jam 4 sampai jam 5 sore. Gigitan nyamuk bisa menyerang semua kelompok umur. Saat ini kecenderungan yang terjadi banyak kasus DBD menyerang kelompok umur remaja,” ungkapnya di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Berbeda dengan gejala Covid-19, dr. Mulya mengungkapkan bahwa penderita DBD akan mengalami gejala panas mendadak, kadang disertai muka merah, nyeri kepala, nyeri di belakang mata, muntah-muntah dan biasanya bisa disertai pendarahan.

Baca juga: Yang Perlu Kamu Tahu Soal Demam Berdarah dan Cara Mencegahnya

“Itu yang tidak ada pada Covod-19, pendarahan spontan, mimisan, gusi berdarah, atau timbul bintik-bintik merah di kulit, itu bisa terjadi,” terangnya.

Bahkan DBD ini dapat berbahaya atau masuk fase kritis jika sampai penderita mengalami pendarahan spontan, pembesaran perut, hati maupun terjadinya penumpukan cairan.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar para orang tua memperhatikan pola minum dari keluarnya masing-masing dan segera ke dokter terdekat apabila suhu badan tidak turun selam 3 hari berturut-turut.

“Awasi asupan minum, kedua awasi buang air kecilnya, normal biasanya kalau cukup asupan cairannya, dia 4 sampai 6 jam harusnya buang air kecil, dan awasi aktivitasnya,” pungkas dr Mulya. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorSherley Agnesia

Leave a Reply