Find Us on Facebook

Instagram Gallery

Configuration error or no pictures...

SKILLS.ID

Subscribe to Our Channel

Wednesday, April 24, 2024
redaksi@topcareer.id
Profesional

Awas! Pemimpin “Yes-Man” yang Berbahaya Bagi Kemajuan Perusahaan

Dok. Vice

Topcareer.id – Mungkin salah satu kepribadian paling menyebalkan di tempat kerja yang harus dihadapi adalah “yes-man”. Ada beberapa jenis yes-man (dan yes-woman). Ada orang-orang yang terlalu yes-man karena mereka tidak tahu bagaimana untuk mengatakan tidak.

Ada juga sebagian orang menjadi yes-man karena setuju sepenuhnya dengan segala sesuatu tanpa memikirkannya sepenuhnya. Ada pula orang-orang yang setuju dengan keputusan sulit dalam satu pertemuan dan kemudian langsung menuju ke pertemuan lain dan menyetujui serangkaian keputusan lain yang bertentangan dengan yang pertama.

Bahaya dari kepemimpinan seorang “yes-man” bisa menghambat inovasi perusahaan, menciptakan tim yang tidak jujur, sulit mendeteksi kesalahan, dan pemimpin jadi tidak berani mengambil resiko.

Baca juga: 6 Kesalahan Teknologi Sepele yang Bikin Bos Kesal Padamu

Kenapa mereka harus menjadi seperti itu? Itu karena mereka tidak tahu bagaimana mempertahankan posisi mereka. Mereka tidak tahu cara menangani konfrontasi, bahkan dalam bentuknya yang paling mudah dikelola.

Dan semua ini merupakan kualitas yang gagal dalam diri seorang pemimpin. Jadi, bagaimana jika kamu memiliki pemimpin seperti ini dalam menanganinya?

Salah satu cara untuk menangani “yes-man” ini adalah dengan memanggil mereka (jika kamu berada dalam posisi untuk melakukannya) dan kemudian kirim mereka ke pelatihan yang tepat dalam bagaimana mengatasi ketidakmampuan mereka untuk berdiri di atas keputusan mereka.

Jika kamu karyawan bawahan dari atasan “yes-man,” jangan takut untuk bertanya kepada mereka mengapa perubahan itu sering terjadi. Seringkali para pemimpin seperti ini memiliki ketidakmampuan untuk benar-benar berpikir bagi diri mereka sendiri. Mereka lebih dari rela mengikuti apa pun yang dipikirkan orang lain hanya untuk mempermudah.

Baca juga: Saran Berpakaian Bisnis Casual Saat Meeting Video dengan Bos atau Klien

Mintalah mereka untuk sharing proses pemikiran dari perubahan yang memaksa mereka untuk mengalah. Ini mungkin tidak membuat perbedaan dalam hasil akhir, tetapi setidaknya membuat mereka akan memikirkan segala hal lebih menyeluruh.

Untuk individu yang mengelola “yes-man,” memberi tahu mereka bahwa hanya mengatakan “ya” untuk meredakan ketegangan sebenarnya tidak membantu dalam peran kepemimpinan. Memberi mereka pelatihan kepemimpinan tentang menangani konfrontasi dan melakukan percakapan yang sulit bisa sangat membantu dalam menyesuaikan sikap “yes-man” mereka. *

Editor: Ade Irwansyah

the authorRino Prasetyo

Leave a Reply