Topcareer.id – Setelah bulan Maret lalu penyedia layanan uang elektronik OVO mengenakan biaya isi ulang (top up) Rp1.000 per transaksi. Kini para pengguna OVO dikabarkan melalui notifikasi aplikasi akan ada kenaikan kembali biaya top up sebesar Rp1.500.
Penyesuaian tarif top up saldo OVO ini akan mulai berlaku pada tanggal 25 Agustus 2020. Melalui layanan customer service OVO juga mengkonfirmasi perihal kenaikan tarif ini.
Dalam notifikasi yang berlaku hingga 31 Desember 2020 itu diterangkan kenaikan biaya isi ulang menjadi Rp1.500 berlaku untuk top up melalui bank-bank sebagai berikut:
Baca juga: Top Up OVO Tidak Gratis Lagi, Ini Rinciannya
- CIMB Niaga: ATM
- OCBC NISP: ATM, Internet banking, Mobile Banking
- Danamon: ATM, Internet banking, Mobile Banking
- BRI Syariah: Mobile Banking, SMS Banking
- Bank BJB: Internet banking, Mobile Banking, SMS Banking
- Mayapada: ATM, Mobile Banking
- Muamalat: ATM, Mobile Banking
- Maybank: ATM, Internet banking, Mobile Banking, SMS Banking
- Sinarmas: ATM, Internet banking, Mobile Banking
- Bank Mega: ATM, Mobile Banking
- Bank Syariah Mandiri: Mobile Banking
- Bank Bukopin: Mobile Banking
- Bank Panin: ATM
- UOB: Interney Banking, Mobile Banking
- Shinhan: Internet Banking
- BPD DIY: ATM, Mobile Banking, SMS Banking
- Bank Nagari: ATM, Internet Banking
- Bank MAS: Internet Banking
- Bank BTPN: Mobile Banking
Manajemen OVO memang berhak mengubah syarat dan ketentuan yang berlaku tanpa pemberitahuan sebelumnya. Untuk itu, pengguna harus aktif mengecek notifikasi pada aplikasinya.
Jangan lupa untuk memperhatikan update pada aplikasi, lakukan update segera jika sudah ada notifikasi atau set aplikasi agar bisa update otomatis setiap kali terkoneksi sinyal WiFi agar kamu terus mendapat informasi terkini dari OVO. *
Editor: Ade Irwansyah