TopCareerID

Mark Zuckerberg Tak Gentar Terhadap Boikot Iklan di Facebook

Ceo Meta, Mark Zuckerberg.

Mark Zuckerberg, CEO Facebook. (dok. Variety)

Topcareer.id – Ketika boikot iklan di Facebook kian marak, Mark Zuckerberg sebagai CEO tidak gentar dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur.

“Dugaan saya adalah bahwa para pengiklan ini akan segera kembali ke platform,” kata CEO Facebook itu.

Para pemrotes menuduh Facebook terlalu lambat dan enggan untuk menghapus beberapa konten yang penuh kebencian.

Zuckerberg mengatakan, tidak akan mengubah kebijakan atau pendekatan pada apapun karena ancaman terhadap sebagian kecil dari pendapatan perusahaan.

Komentar itu dibuat untuk staf Facebook pada pertemuan pribadi Jumat (26/6) lalu, dan kemudian dibocorkan ke situs-situs informasi berita.

Baca juga: Starbucks Ikut 100 Perusahaan Lain Cabut Iklan di Facebook

Jejaring sosial telah mengkonfirmasi bahwa mereka cermat terhadap masalah ini dan juga mengumumkan perkembangan baru. Kepala eksekutif bertemu dengan para penyelenggara boikot “Stop Hate for Profit”.

Ini mengilustrasikan cara-cara yang dihadapi Facebook dalam masalah ini. Yang pertama adalah berdamai dengan publik: Menawarkan sedikit perubahan dan menyampaikan pesan bahwa kebencian tidak memiliki tempat di platform.

Yang kedua adalah secara pribadi mengecilkan dampak boikot: Meyakinkan pengiklan dan menolak setiap perubahan mendasar pada model bisnis Facebook.

Usaha meredakan protes

Kepala urusan global Facebook, Sir Nick Clegg, menerbitkan surat terbuka kepada dunia iklan. Dia berusaha meredakan kekhawatiran bahwa perusahaan itu tidak melakukan cukup banyak hal untuk memerangi kebencian.

Sekarang, tentu saja perusahaan memiliki pesan internal dan eksternal yang berbeda. Perusahaan tidak diragukan lagi terguncang oleh boikot ini. Menurut daftar yang disusun oleh penyelenggara boikot, lebih dari 600 merek kini terlibat boikot iklan di Facebook.

Baca juga: Bidik Pasar Afrika, Facebook Bangun Jaringan Kabel Bawah Laut

Facebook telah mengirim email ke perusahaan dan biro iklan untuk meyakinkan bahwa mereka melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menghapus ujaran kebencian.

“Pekerjaan ini tidak pernah selesai, dan kami bangga dengan bagaimana aplikasi kami dapat membantu orang-orang berkumpul, belajar, dan mengatur untuk melawan ujaran kebencian serta menunjukkan solidaritas,” bunyi salah satu email kepada suatu agensi iklan.

Tapi jangan salah, boikot itu tidak menyakiti Facebook seperti yang banyak orang duga. Faktanya, Zuckerberg, dalam rapat karyawan menyebut masalah itu lebih kepada “masalah reputasi dan mitra” daripada masalah keuangan.

Dan dia ada benarnya. Masih banyak perusahaan yang beriklan dengan Facebook. Tak hanya perusahaan besar, ribuan usaha kecil hingga menengah pun juga melakukan hal yang sama.

Baca juga: Facebook Akuisisi Platform GIF Giphy. Yang Lain Masih Boleh Pakai?

“Salah seorang eksekutif periklanan mengirimi saya teks yang penuh sumpah serapah dan menolak gagasan bahwa kliennya akan berhenti beriklan di Facebook,” kata Zuckerberg.

Pesan seperti itulah yang memberi Zuckerberg alasan untuk tetap optimis. Areeq Chowdhury, dari WebRoots Democracy, juga percaya bahwa perusahaan yang telah bergabung dengan boikot akan kembali beriklan di Facebook.

“Iklan yang ditawarkan oleh raksasa internet ini tidak ada bandingannya,” ujar Chowdhury.

“Tingkat penargetan yang dapat mereka capai tidak cocok dengan platform selain Facebook, jadi saya merasa sulit untuk percaya bahwa banyak dari mereka akan berhenti beriklan di Facebook dalam jangka panjang.”

Baca juga: Pandemi Corona, Pengguna Facebook Naik

Sepertinya hal itu yang dipikirkan pasar juga. Setelah harga saham Facebook sempat anjlok, kini kembali menguat.

Jadi, strategi Facebook sejauh ini tampaknya berhasil.

Kekhawatiran yang jauh lebih besar adalah pengaruh buruk. Misalnya, jika pengguna mulai meninggalkan Facebook dan Instagram dalam jumlah besar sebagai tanggapan terhadap boikot. Tetapi hampir tidak ada orang yang pergi meninggalkan Facebook dan Instagram, justru malah bertambah.

Dipastikan bahwa Zuckerberg bersama dengan Sundar Pichai dari Google, Tim Cook dari Apple dan Jeff Bezos dari Amazon akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres dalam sidang antimonopoli akhir bulan ini. *

Editor: Ade Irwansyah

Exit mobile version