Topcareer.id – Dalam pemaparan kinerja APBN akhir Juni 2020 pada konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta), Senin (20/7/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut total penerimaan negara sebesar Rp811,2 triliun.
Sementara itu, Menkeu mengatakan realisasi pendapatan negara secara keseluruhan pada semester I tahun 2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam, kecuali pada hibah Rp1,7 triliun dan penerimaan dari bea dan cukai Rp93,2 triliun.
“Realisasi APBN 2020 semester I, pendapatan negara Rp811 triliun sampai dengan semester I atau 47,7% dari Perpres 72, (sebesar) Rp1.699 triliun. Itu yang sudah kita revisi dari APBN awal. Kalau dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, maka ini adalah kontraksi 9,8% dari pendapatan kita,” kata Menkeu dalam konferensi virtual.
Baca Juga: Kemenkeu Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Negatif
“Jika dilihat dari keseluruhan, pos-pos penerimaan, pendapatan kita terjadi kontraksi yang cukup dalam kecuali hibah dan Ditjen Bea dan Cukai. Ini akan terus kita waspadai dan memang dalam Perpres 72, sudah mengindikasikan pendapatan kita akan lebih rendah 10%,” jelas Menkeu.
Lebih rinci, Menkeu melanjutkan, penerimaan dari perpajakan Rp624,9 triliun atau 44,5% dari target Perpres. Dibanding tahun lalu, terjadi kontraksi 9,4%. Dari penerimaan pajak Rp531,7 triliun atau 44,4% dibandingkan tahun lalu Rp604,3 triliun, atau terjadi kontraksi pendapatan pajak sebesar 12%.
Kemudian dari penerimaan bea dan cukai masih tumbuh positif Rp93,2 triliun atau 45,3% dari Perpres. Dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya Rp85,6 triliun, maka tumbuh 8,8%.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp184,5 triliun atau 62,7% dari total Perpres 72 yaitu Rp294 triliun dibandingkan tahun lalu, terjadi kontraksi 11,8%.**(RW)