TopCareerID

Cara Kuba Kendalikan COVID-19 Hingga Tidak Ada Penambahan Kasus

Topcareer.id – Ketika kasus virus corona melonjak di AS, Brasil, dan negara-negara lain di benua Amerika, beberapa negara telah menemukan strategi untuk mengendalikan virus dan membatasi kematian.

Sudah lebih dari 5 juta kasus covid-19 di benua Amerika. Virus corona menyebar secara eksponensial di banyak negara, memperingatkan Carissa Etienne, direktur Pan American Health Organization (PAHO).

Tetapi di beberapa tempat, gambarannya sangat berbeda. Seperti di Kuba misalnya, sebuah pulau berpenduduk 11,3 juta orang merupakan contoh tentang cara yang sulit dipercaya dan hampir tidak mungkin dalam mengelola pandemi, menurut Michael Bustamante di Florida International University.

Antrian panjang untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok yang disediakan negara membuat social distancing nyaris tidak bisa dilakukan.

Baca Juga: 5 Kota Ini Kembali Lockdown karena Kasus Virus Corona Meningkat Lagi

Satu kekhawatiran khusus adalah bahwa populasi yang didominasi oleh penduduk yang telah menua di Kuba akan terpukul ketika kasus pertama covid-19 mulai tiba dari Italia pada Maret lalu.

Namun Kuba telah melaporkan hanya 2,446 kasus yang dikonfirmasi dan 87 kematian serta 2,308 orang sembuh pada 21 Juli dan sudah satu bulan lebih tidak ada penambahan kasus di Kuba sejak awal Juni saat Pemerintah Kuba menyatakan bahwa negaranya telah terkendali dalam menghadapi virus corona.

Meski memiliki kekurangan pada sistem kesehatan dalam hal material, tetapi dalam tenaga kerjanya Kuba memiliki rasio dokter per pasien tertinggi di dunia yakni 8,19 dokter per 1000 pasien. Sebagai perbandingan, Brasil memiliki 2,15, dan AS 2,6.

Sebelum kasus pertama yang dilaporkan Maret lalu, pemerintah Kuba telah mengirim tim dokter, perawat dan mahasiswa kedokteran dari rumah ke rumah (door to door) untuk menanyakan tentang gejala pernapasan dan mendidik masyarakat tentang penyakit tersebut.

Tim dokter juga bergerak ekstra cepat untuk mengirim dugaan COVID-19 kasus ke pusat-pusat isolasi yang dikelola negara dan langsung melacak semua kontak terbaru mereka.

“Sistem perawatan kesehatan primer yang sangat kuat telah menjadi peran utama dalam mengendalikan wabah,” kata Amilcar Perez-Riverol di São Paulo State University.

Pemerintah juga harus dikreditkan karena cepat mengambil keputusan dan bertindak lebih awal, kata Perez-Riverol. “Mereka telah mempersiapkan seluruh sistem untuk diagnosa dua bulan sebelum kasus pertama terdeteksi,” katanya.**(RW)

Exit mobile version