Topcareer.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,10% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,95. Dari 90 kota IHK, 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota mengalami inflasi.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,73 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,17 persen.
Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
Baca Juga: BPS: Pandemi, Penduduk Miskin Tambah 1,28 Juta pada Maret 2020
Lalu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,15 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,16 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,15 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,93 persen.
Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,09 persen dengan IHK sebesar 107,21 dan terendah terjadi di Gunungsitoli, Bogor, Bekasi, Luwuk, dan Bulukumba masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 103,29; 106,22; 106,98; 107,22; dan 106,05.
Sementara inflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 1,45 persen dengan IHK sebesar 106,95 dan terendah terjadi di Jember dan Banyuwangi masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 104,77 dan 103,50.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juli) 2020 sebesar 0,98% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2020 terhadap Juli 2019) sebesar 1,54%. (RW)