TopCareerID

Gunakan Hidrogen, Mobil Ini Mampu Melaju Lebih dari 1.000 Kilometer

Sumber foto: thetop10news.com

Topcareer.id – Hyperion, sebuah perusahaan yang berbasis di California, telah meluncurkan supercar bertenaga hidrogen yang diharapkan dapat mengubah cara orang memandang teknologi sel bahan bakar hidrogen.

Hyperion XP-1 akan melaju sejauh hingga 1.600 Kilometer dengan satu tangki full gas hidrogen terkompresi dan motor listriknya yang sanggup menghasilkan lebih dari 1.000 Horse Power (HP), menurut perusahaan.

Mobil all-wheel-drive ini dapat melaju dari nol hingga 100 km per jam dalam waktu dua detik lebih sedikit, kata perusahaan itu.

Ini adalah mobil listrik yang menggunakan hidrogen untuk menghasilkan tenaga di dalam mobil daripada menggunakan baterai untuk menyimpan energi. XP-1 tidak membakar hidrogen tetapi menggunakannya dalam sel bahan bakar yang menggabungkan hidrogen dengan oksigen dari udara dalam proses yang menghasilkan air, satu-satunya emisi kendaraan, dan aliran listrik untuk menyalakan mobil.

CEO Hyperion Angelo Kafantaris menjelaskan, XP-1 memiliki jangkauan yang lebih jauh daripada mobil listrik bertenaga baterai karena hidrogen terkompresi memiliki lebih banyak daya per liter daripada baterai.

Selain itu, karena gas hidrogen sangat ringan, bobot kendaraan secara keseluruhan jauh lebih ringan daripada yang dikemas dengan baterai yang berat. Pada gilirannya, ini akan membuat mobil lebih hemat energi sehingga bisa melaju lebih jauh dan lebih kencang.

Banyak perusahaan mobil, termasuk Honda, Toyota, Hyundai dan General Motors, telah memproduksi kendaraan berbahan bakar hidrogen untuk tujuan penelitian atau untuk dijual dalam jumlah kecil.

Tetapi, kini teknologinya mulai mendapatkan lebih banyak dukungan. Pembuat truk start up, Nikola, misalnya, berencana menjual truk semi dan pickup bertenaga hidrogen.

Tantangan terbesar yang dihadapi mobil bertenaga hidrogen adalah pengisian bahan bakar. Dibandingkan dengan bensin atau listrik, hanya ada sedikit infrastruktur hidrogen di Amerika. Stasiun pengisian umum untuk mobil listrik jauh lebih banyak daripada stasiun pengisian hidrogen.

Hidrogen adalah unsur pertama dan paling sederhana di tabel periodik. Tidak berwarna dan tidak berbau, ia hanya memiliki satu proton di pusatnya dengan satu elektron mengelilinginya.

Meskipun merupakan unsur paling banyak di alam semesta, hidrogen tidak secara alami ada dengan sendirinya. Sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar, hidrogen harus dipecah dari molekul air, gas alam, atau zat lainnya. Itu biasanya dilakukan dengan menggunakan listrik untuk memisahkan molekul yang lebih besar. Energi kemudian dilepaskan di dalam mobil saat hidrogen bergabung lagi dengan oksigen.

Keuntungan utama hidrogen adalah, ketika memompa tangki yang penuh dengan hidrogen, hanya membutuhkan waktu lebih sedikit daripada mengisi baterai. Kamu cukup menghabiskan tiga hingga lima menit untuk mengisi tangki di XP-1 guna perjalanan sejauh 1.600 km.

Gas hidrogen juga tidak mengalami keausan dan degradasi seperti halnya baterai, terutama saat terisi cepat, kata Kafantaris. XP-1 memang memiliki baterai yang bertindak sebagai penyangga untuk menyimpan listrik yang dihasilkan oleh sel bahan bakar, tetapi jauh lebih kecil daripada baterai yang digunakan pada mobil listrik.

Hyperion sudah memiliki beberapa mobil prototipe operasional, kata Kafantaris. Mobil produksi pertamanya diharapkan dapat dikirim ke pelanggan pada akhir tahun 2021.

Kafantaris tidak merinci harga untuk mobil tersebut, tetapi mengindikasikan bahwa harga akan bervariasi tergantung tingkat performa. Versi berkinerja tertinggi yang mampu menghasilkan 1.000 HP, bisa berharga jutaan US dolar. Perusahaan membatasi produksi pada 300 prototype.

Perusahaan berharap dapat mempopulerkan ide hidrogen sebagai media energi untuk kendaraan, serta untuk kegunaan lain. Hyperion telah bekerja dengan NASA untuk mengkomersialkan berbagai teknologi hidrogen yang saat ini digunakan badan antariksa dan untuk mengembangkan energi terbarukan.**(Feb)

Exit mobile version