TopCareerID

Alasan Kenapa Kandidat Berkualitas Gagal Dapat Kerja (Bagian 1)

Topcareer.id – Kamu mungkin seorang pekerja yang hebat dan memiliki banyak pengalaman, serta menawarkan banyak kualitas kepada perusahaan yang mewawancara kamu.

Namun, setelah memberikan semua poin terbaik yang dimiliki sebagai calon karyawan yang jelas sangat qualified, kenapa kamu masih saja gagal diterima?

Tidak hanya dirimu, banyak kandidat lain yang bahkan lebih qualified daripada kamu juga mengalami penolakan dan gagal.

Ya, ini memang skenario pencarian kerja yang paling menjengkelkan dan membingungkan. Mari lihat lebih dalam, apa sih yang bisa menyabotase peluang seseorang yang berkualitas untuk dipekerjakan?

Kandidat mungkin memproyeksikan diri sebagai orang yang putus asa
Sejujurnya, terlalu jujur 100% bukanlah kebijakan terbaik, terutama saat wawancara kerja. Kandidat sebaiknya berpikir sebelum menjawab pertanyaan seperti ‘mengapa ingin meninggalkan pekerjaan saat ini’ atau ‘mengapa ingin bekerja dengan perusahaan kami.’

Daripada benar-benar jujur ​​dengan mengatakan tentang buruknya perusahaan tempat bekerja saat ini dan menunjukkan bahwa akan siap menerima tawaran apa pun untuk meninggalkan pekerjaan tersebut, cobalah memberikan jawaban yang cerdas.

Bicarakan tentang bagaimana kamu akan cocok dengan tim baru dan bagaimana peran tersebut akan memberimu banyak kesempatan belajar yang bisa mengarahkan kepada kontribusi optimal untuk perusahaan yang baru. Itu akan membuat kamu terlihat lebih termotivasi dan antusias untuk pekerjaan itu, serta tidak terlihat putus asa.

Apakah saat interview kamu menanyakan pertanyaan yang tepat?
kandidat terbaik mungkin telah menjawab semua pertanyaan pewawancara, tetapi apakah mereka juga mengajukan beberapa pertanyaan yang menarik?

Mungkin ada kemungkinan besar kandidat yang walaupun berkualitas tetap ditolak karena pertanyaan kandidat tersebut membuktikan bahwa si kandidat tidak melakukan riset yang baik atas perusahaan yang dilamar.

Lebih buruk lagi, tidak mengajukan pertanyaan apa pun dapat membuat kandidat terlihat tidak tertarik dengan peluang kerja.

Cara membawa diri sendiri
Kandidat mungkin tidak menyadarinya tetapi cara berjalan, berbicara, dan membawa diri memberi kesan pada pewawancara. Apakah sudah mengetuk pintu sebelum memasuki ruangan? Apakah jabat tangan lemah atau kuat? Apakah berpakaian sesuai standar? Apakah kandidat sempat merokok tepat sebelum wawancara sehingga tercium bau asap rokok saat wawancara berlangsung?

Bahasa tubuh dan gerak tubuh berbicara banyak tentang kepribadian dan perilaku kandidat, dan jelas dapat membuat atau menghancurkan kesan pada kandidat, tidak peduli kandidat tersebut qualified atau tidak.**(Feb)

Exit mobile version