Topcareer.id – Meskipun situasi ekonomi sangat terdampak akibat pandemi, namun 60 persen responden dari survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2020, memiliki intensi melanjutkan rencana pembelian hunian untuk ditinggali sendiri, baik di 2020 maupun 2021 mendatang.
Dalam rilis Consumer Sentiment Study H2 2020 oleh Rumah.com itu juga menyebut bahwa mereka yang membeli properti untuk investasi hanya 39 persen responden saja yang masih terus akan melanjutkan pembeliannya baik tahun ini maupun tahun depan.
Marine Novita, Country Manager Rumah.com menyampaikan dalam rilis, situasi pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah juga berdampak meningkatnya intensi mereka untuk memiliki hunian sendiri.
Baca Juga: Generasi Z dan Milenial Ternyata Kesulitan saat WFH
Hal ini dinyatakan oleh 34 persen responden sementara 25 persen responden lainnya berminat untuk merenovasi atau menggunakan kembali area tertentu di rumah mereka. Sedangkan 11 persen responden berpikir untuk pindah dari hunian mereka yang sekarang.
Keinginan untuk memiliki hunian sendiri di saat harus lebih banyak menghabiskan waktu di rumah seperti sekarang ini mayoritas dinyatakan oleh mereka dari generasi milenial maupun generasi Z.
Jika dilihat dari segi usia responden maka mereka dari kelompok usia 22-29 tahun, 44 persen ingin memiliki rumah sendiri, kelompok usia 30-39 tahun sebanyak 36 persen responden, kelompok usia 40-49 tahun sebesar 27 persen responden dan kelompok usia 50-59 tahun hanya sejumlah 16 persen responden yang ingin memiliki rumah sendiri.
Menurut Marine adanya pandemi Covid-19 yang disertai pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Indonesia termasuk social dan phyisical distancing telah mempengaruhi bagaimana pencari rumah mendapatkan informasi tentang hunian yang akan dibeli.
Baca Juga: Investasi ORI017 Catat Rekor Penjualan Tertinggi, Terbesar dari Milenial
“Sebagian besar responden yaitu sebanyak 73 persen memilih menggunakan platform media sosial, dan 58 persen responden melalui portal properti daring serta 23 persen responden lainnya memanfaatkan tur virtual maupun video dari properti yang diincar,” kata Marine dalam siaran pers, Juli lalu.
Sedangkan informasi tentang hunian yang akan dibeli secara umum masih sama dengan survei pada periode sebelumnya di mana informasi utama yang ingin dicari adalah 91 persen responden ingin mengetahui tentang harga properti, 82 persen responden menanyakan tentang lokasi properti dan 76 persen responden mencari tahu tentang proses dan dokumen legalnya.
“Bergesernya komposisi pencari properti dari investor ke pembeli pertama, juga terlihat dari persepsi secara umum tentang kenaikan harga. Responden yang meyakini bahwa harga properti akan selalu mengalami peningkatan tahunan minimal 5%, dalam setiap survei semakin menurun.”
Hal ini bukan berarti bahwa harga properti akan turun, melainkan pencari rumah semakin rasional dalam melihat peningkatan harga. Ke depannya, pelaku properti harus lebih merespon kebutuhan pembeli pertama yang akan menghuni rumah yang dibelinya, bukan yang membeli semata-mata karena berharap kenaikan harga.**(RW)