TopCareerID

Pandemi Mungkin Mengubah Kepribadianmu?

Ilustrasi ada beberapa tanda-tanda depresi yang terselubung dalam perilaku di tempat kerja - stres kerja.

Ilustrasi ada beberapa tanda-tanda depresi yang terselubung dalam perilaku di tempat kerja - stres kerja.

Topcareer.id – Pengalaman selama penguncian atau berada dalam kurungan selama masa pandemi setiap orang berbeda-beda, di mana membawa pengaruh terhadap kepribadian orang tersebut. Tapi, yang jelas menurut penelitian psikologis, peristiwa besar pandemi ini dapat membentuk perubahan karakter seseorang.

“Penguncian mungkin telah memicu fenomena yang dikenal sebagai ‘efek Michelangelo’, yang mengacu pada cara kita lebih cenderung berkembang menjadi orang yang kita inginkan jika kita bersama pasangan dekat yang romantis yang mendukung dan mendorong kita, mirip dengan pematung yang membantu mengungkapkan diri ideal kami,” tulis wartawan BBC Christian Jarrett.

Seperti mitra yang menyemangati, kelambanan yang dipaksakan dan kedekatannya dengan kematian akibat penguncian mungkin telah bertindak sebagai pematung, memaksa kita untuk melihat lebih dekat pada kehidupan kita dan menghilangkan semua kenyataan kegagalan sejalan dengan nilai dan aspirasi kita.

Baca Juga: Survei: Efek Pandemi Bikin Orang Tunda Transaksi Pembelian Properti

“Saat refleksi ini mungkin mengarah pada peningkatan ‘kejelasan konsep-diri’ – sejauh mana orang memiliki keyakinan yang koheren tentang diri mereka sendiri dan tujuan hidup mereka,” kata psikolog Wiebke Bleidorn dari University of California, Davis.

Singkatnya, bagi mereka yang menghindari yang terburuk dari penguncian, pandemi berfungsi sebagai tendangan untuk memastikan hidup kita tidak menyimpang terlalu jauh dari cita-cita dan aspirasi kita.

Alasan lain untuk tidak terburu-buru kembali normal

Bukan hanya psikolog yang melihat tanda-tanda ini mungkin benar. Ketika Sigal Samuel meminta pembaca Vox untuk menimbang bagaimana pandemi telah mengubah mereka pada bulan Juni, banyak yang menjawab bahwa pengalaman tersebut membuat mereka merenung dan mengatur ulang kehidupan mereka.

“Banyak yang menemukan bahwa hal-hal yang membuat mereka terlihat ‘sukses’ sebenarnya juga membuat mereka merasa sengsara, atau genting, atau tidak sehat secara fisik,” tulisnya dalam artikel yang banyak dibagikan.

Baca Juga: Pandemi Bikin Generasi Milenial Ingin Punya Rumah Sendiri

Jadi, jika kamu merasa tidak tenang selama beberapa bulan terakhir, atau jika kehidupanmu tidak terlihat semenarik dulu, ketahuilah bahwa kamu tidak sendiri. Banyak dari kita sedang dibentuk kembali oleh pandemi.

Bagi mereka yang beruntung memiliki ruang fisik dan mental untuk refleksi diri kita sehari-hari, bahkan dapat menjadi lebih selaras dengan diri ideal kita setelah pandemi ini selesai. **(RW)

Exit mobile version