Topcareer.id – Di masa pandemi ini, tren perekrutan karyawan bergeser, begitu pula dengan resume yang akan kamu serahkan kepada perusahaan untuk melamar kerja nanti. Apakah resume dua halaman masih berlaku? Apakah resume dengan desain yang menarik jadi tren resume 10 tahun ke depan?
Berikut beberapa tren resume 10 tahun ke depan yang diprediksi oleh para ahli karier, seperti dalam laman The Ladders.
1. Panjang resume adalah mitos
Pakar resume Wendi Weiner mengatakan, meskipun resume dulu hanyalah ringkasan dari riwayat pekerjaan, hari ini resume menjadi alat pencarian kata kunci. Bagaimana bisa? Berkat pengembangan ATS (applicant tracking system) dan sistem lain yang dibuat untuk menyaring pelamar, resume sekarang harus selengkap mungkin untuk mengalahkan sistem.
Baca Juga: Haruskah Memasukkan IPK ke dalam Resume?
Weiner mengatakan dokumen ini harus matang dengan berbagai frasa yang menggambarkan pengalamanmu. “Prinsip dasarnya adalah resumemu harus sepanjang itu perlu menyampaikan kisah kariermu. Kamu perlu menekankan pencapaian, hasil, dan proyek untuk menonjolkan kepemimpinan dan nilai, ” tambahnya.
2. Lanjutkan desain yang menyertakan kolom kiri
Apakah resumemu saat ini hanya berisi teks? Jika demikian, resume-mu mungkin sudah ketinggalan zaman, menurut Amanda Augustine, pakar karier TopResume. Saat dia menjelaskan, desain resume baru terus diuji untuk menentukan mana yang akan memenuhi persyaratan perangkat lunak ATS dan menarik perhatian perekrut.
Salah satu pendekatan kreatif adalah menggunakan kolom untuk memisahkan teks dan menekankan bagian tertentu (dan mengesankan) dari pengalaman. Augustine berkata di TopResume mereka telah menemukan bahwa resume dengan rel kiri atau kolom menawarkan tampilan baru yang menarik perhatian atasan, tetapi juga berhasil melewati ATS, sedangkan resume dengan rel atau kolom di sebelah kanan tidak akan.
3. Kesenjangan resume tidak akan disukai pada tahun 2020
Di masa lalu, salah satu kekhawatiran terbesar bagi mereka yang telah di-PHK atau mengalami masa pengangguran yang lama adalah memiliki terlalu banyak celah dalam resume mereka. Jeda waktu ini biasanya dianggap sebagai bendera merah bagi pemberi kerja, dan sesuatu yang harus dihindari.
Mengingat sifat pandemi yang tidak dapat diprediksi, Weiner mengatakan jangan khawatir jika pandemi lebih lama. Jadikan dirimu kandidat yang lebih menarik selama ini dan pastikan untuk menambahkannya ke resumemu.
“Jangan takut untuk menyoroti kesenjangan dalam pekerjaanmu dan diskusikan apa yang telah kamu lakukan untuk mengisi waktu: mengikuti kursus baru, program sertifikasi baru, atau bahkan melakukan magang tanpa bayaran,” lanjutnya.**(RW)
Artikel ini berlanjut ke bagian ke-2