Manufaktur mengalami kontraksi 74,9% di kuartal kedua. Sepuluh divisi manufaktur melaporkan tingkat pertumbuhan negatif pada kuartal kedua.
Menurut Stats Afrika Selatan, divisi yang memberikan kontribusi penurunan terbesar adalah besi dan baja dasar, produk logam bukan besi, produk logam dan mesin, makanan dan minuman, minyak bumi, produk kimia, karet dan produk plastik.
Industri perdagangan, katering dan akomodasi turun 67,6%. Kegiatan ekonomi yang menurun dilaporkan pada perdagangan grosir, perdagangan eceran, perdagangan motor, katering dan akomodasi.
Industri ini terpukul keras karena hanya barang-barang penting terpilih yang diizinkan untuk dijual selama tahap awal lockdown. Selain itu, katering dan perusahaan akomodasi sangat dibatasi selama lockdown.
Pertanian adalah satu-satunya industri yang berkembang pada kuartal kedua. Meningkatnya permintaan internasional untuk buah jeruk dan kacang pecan membantu menghasilkan pertumbuhan 15% untuk sektor ini.
Ekonomi Afrika Selatan yang stagnan dan resesi tahun kedua telah membuat negara itu berada pada posisi terlemahnya sejak dimulainya pemerintahan Kongres Nasional Afrika tahun 1994.**(Feb)
