TopCareerID

Meski Virus Corona Masih Mengganas, India Akan Buka Taj Mahal Setelah Tutup Selama 6 Bulan

Topcareer.id – Taj Mahal akan dibuka kembali untuk pengunjung setelah penutupan akibat lockdown selama enam bulan.

Bahkan ketika pandemi telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir dan India semakin mendekati AS untuk menjadi negara yang paling parah terkena COVID-19 di dunia.

India, rumah bagi 1,3 miliar orang dan beberapa kota paling padat di dunia, telah mencatat lebih dari 5,4 juta kasus COVID-19, dengan sekitar 100.000 infeksi baru dan lebih dari 1.000 kematian tercatat setiap hari dalam beberapa minggu terakhir.

Baca Juga: India Catat Rekor 78.000 Kasus Virus Corona Dalam 24 Jam

Tetapi setelah lockdown sejak Maret 2020 lalu yang menghancurkan mata pencaharian puluhan juta orang, Perdana Menteri Narendra Modi enggan meniru beberapa negara lain dalam menerapkan kembali pembatasan aktivitas.

Sebaliknya, dalam beberapa bulan terakhir pemerintahnya telah melonggarkan pembatasan, termasuk di banyak rute kereta, penerbangan domestik, pasar, restoran, dan sekarang, orang-orang akan bisa mengunjungi kembali Taj Mahal, Situs Warisan Dunia UNESCO.

Makam marmer putih abad ke-17 yang dibangun oleh kaisar Mughal Shah Jahan di kota Agra, sekitar 200 km dari ibu kota New Delhi ini adalah tempat wisata paling populer di India. Biasanya menarik tujuh juta pengunjung setahun tetapi telah ditutup sejak Maret lalu.

Para pejabat mengatakan ketika monumen ikonik dibuka kembali, aturan jarak fisik yang ketat akan diberlakukan dan jumlah pengunjung harian akan dibatasi pada 5.000 orang, dan tiket hanya bisa dibeli secara online.

“Lingkaran sedang ditandai, masker akan menjadi suatu keharusan dan wajib, tidak ada yang bisa masuk tanpa pemeriksaan termal dan mengenakan masker,” kata Vasant Swarnkar, seorang arkeolog senior yang bertanggung jawab atas monumen Agra, kepada wartawan.

Sektor pariwisata dari Taj Mahal memperoleh pendapatan US $ 11,6 juta selama tahun 2018-2019.**(RW)

Exit mobile version