TopCareerID

Benarkah Kacamata Bisa Lindungi Kamu dari Covid-19?

Kacamata dan lensa kontak. (dok. Feel Good Contacts)

Topcareer.id – Meskipun satu penelitian telah mendukung klaim ini, namun belum ada bukti substansial bahwa kacamata benar-benar bisa melindungi kamu.

Sebuah studi yang mengamati 276 pasien di Rumah Sakit Suizhou Zengdu di Suizhou, China menunjukkan bahwa mereka yang memakai kacamata selama lebih dari delapan jam sehari memiliki risiko lebih rendah terkena Covid-19 secara signifikan dibandingkan mereka yang tidak memakai kacamata.

Tetapi apakah ini berarti bahwa memakai kacamata dapat membantu melindungi diri kamu dari virus corona?

Perlu dicatat bahwa ini hanya satu penelitian, ukuran sampelnya sangat kecil dan hanya menunjukkan hubungan, bukan sebab dan akibat langsung antara memakai kacamata dan tingkat infeksi Covid-19.

Untuk menarik kesimpulan tegas dari penelitian ini akan sepenuhnya prematur, tetapi ada beberapa hal yang dapat diperhatikan untuk dipertimbangkan.

Menurut Medical Journal of Virology, mata mungkin merupakan jalur penting masuk ke tubuh untuk virus corona.

Virus ini menyebar terutama melalui tetesan pernapasan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara atau bahkan bernapas. Tetesan kecil yang mengandung virus didorong melalui udara untuk mencari inang lain, biasanya masuk melalui hidung atau mulut.

Tetapi ada peningkatan laporan pasien virus corona memiliki gejala mata seperti konjungtivitis (infeksi mata luar).

Mata memiliki lapisan pelindung lembab di sekelilingnya yang disebut selaput lendir. Bagian dalam hidung dan mulut memiliki selaput serupa yang melapisinya. Jika virus corona berhasil mendarat di salah satu selaput lendir ini, virus bisa melewatinya dan menginfeksi jamu. Jadi masuk akal jika mata bisa berperan sebagai portal masuknya virus corona.

Secara teoritis, memakai kacamata membentuk penghalang ekstra di depan mata kita, melindunginya dari tetesan pernapasan yang terinfeksi. Para profesional perawatan kesehatan memakai kacamata di lingkungan medis berisiko tinggi untuk alasan yang sama.

Tapi, kacamata mereka menawarkan segel yang rapat di sekitar area mata dari cipratan dan tetesan, sedangkan kacamata lain biasanya hanya menawarkan perlindungan dari depan, namun bagian atas dan bawah mata rentan.

Untuk alasan ini, memakai kacamata tidak boleh dianggap sama seperti memakai kacamata pengaman. Pusat Perlindungan dan Pengendalian Penyakit (CDC) merekomendasikan kacamata pelindung yang sesuai di tempat kerja berisiko tinggi, tetapi melanjutkan dengan mengatakan bahwa pekerja harus memahami bahwa kacamata resep biasa dan lensa kontak tidak dianggap sebagai pelindung mata.

Cara lain virus menginfeksi adalah melalui tangan. Diketahui bahwa virus corona dapat bertahan di permukaan seperti permukaan meja dan gagang pintu hingga 24 jam. Jika permukaan yang terinfeksi ini kemudian disentuh oleh orang yang tidak menaruh curiga yang kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata, maka mereka dapat menginfeksi dirinya sendiri. Inilah mengapa mencuci tangan sangat penting.

Orang yang memakai kacamata mungkin kurang cenderung untuk menyentuh wajah mereka dan, lebih khusus lagi, menggosok mata mereka dan menularkan virus dengan cara ini. Beberapa dokter bahkan telah menyarankan pasien mereka untuk menghindari penggunaan lensa kontak.

Pilihlah kacamata, karena Lensa kontak dapat mengiritasi dan mengeringkan mata, sehingga pemakainya kemungkinan besar akan menyesuaikannya dengan menyentuh mata. Jika mereka tidak mencuci tangan, mungkin mereka menyimpan virus corona dan menginfeksi diri mereka sendiri.

Saat ini, belum ada rencana untuk menyarankan masyarakat agar memakai kacamata untuk membantu melindunginya, dan satu penelitian tidak akan mengubahnya.

Senjata paling efektif dalam perang melawan virus corona sampai nanti vaksin ditemukan, masih tetap dengan menjaga jarak secara fisik, mencuci tangan secara teratur, dan mengenakan masker wajah serta face shield jika diperlukan.

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut tentang peran kacamata dalam melindungi diri dari virus corona.**(Feb)

Exit mobile version