Topcareer.id – Tim Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dr. Djazuli Chalidyanto menyebutkan pengawasan dan pengendalian di dalam industri masih dikategorikan longgar, sehingga membuat potensi penularan semakin terbuka.
Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa perusahaan seharusnya memberikan hukuman bagi karyawan yang melanggar protokol kesehatan. Hal ini guna menimbulkan efek jera dan meminimalisir penyebaran virus corona.
“Perilaku karyawan yang tidak mematuhi bisa dikenakan sanksi. Kalau industri jadi klaster, yang rugi juga karyawannya. Mereka bisa terancam kehilangan pekerjaan akibat pabrik tidak beroperasi,” tegas Djazuli di Media Center Satgas Covid-19 BNPB, Jakarta, Jumat (25/9/2020).
Lebih lanjut Djazuli menjelaskan, pengendalian virus corona di kawasan industri itu sendiri perlu melihat tiga tahapan. Pertama, saat karyawan datang ke pabrik. Kedua, di dalam industri saat melakukan kegiatan. Ketiga, saat pulang ke rumah.
“Karena pengendalian Covid-19 di pabrik relatif lebih mudah dibanding di luar pabrik dan saat karyawan pulang ke rumah itu sulit dikontrol. Ini perlu diingatkan agar tidak terjadi penularan. Karena bisa jadi itu bukan dari industri tapi saat mereka pulang, di kendaraan, atau di rumah,” pungkasnya.
Sebagai penutup, Djazuli mengimbau agar kebijakan yang ditetapkan manajemen industri dibuat lebih jelas dan detail, untuk menghindari terbentuknya klaster pabrik.**(Feb)
