TopCareerID

Ilmuwan Jepang Ciptakan Koper Canggih untuk Membantu Tuna Netra

Koper Canggih ciptaan ilmuwan Jepang untuk membantu para Tuna Netra.

Topcareer.id – Chieko Asakawa, seorang ilmuwan komputer dan peneliti IBM, menciptakan koper berteknologi tinggi yang bisa membantu membimbingnya sampai ke tujuannya dengan aman dan efisien.

Dikemas dengan kamera dan sensor (teknologi yang sama seperti pada mobil otonom Tesla) koper ciptaannya menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memetakan lingkungan di sekitarnya, menghitung jarak antara pengguna dan objek baik yang diam maupun yang bergerak.

Aplikasi ponsel digunakan untuk memprogram tujuan ke dalam koper, sehingga koper bisa merencanakan rute dan mengarahkan pengguna melalui getaran di pegangannya.

Koper tersebut juga dilengkapi teknologi pengenalan wajah, yang dapat memberi tahu pengguna jika ada teman di dekatnya. Bisa juga untuk menandai toko dan tempat menarik lainnya di sekitar dan mengarahkan pengguna ke sana jika diminta.

Baca Juga: Ilmuwan Jepang Temukan Mesin Perekam Mimpi

Konsep tersebut telah dikembangkan sejak 2017 dalam kolaborasi antara IBM, perusahaan Jepang lainnya, dan Universitas Carnegie Mellon di Pennsylvania, AS di mana Asakawa adalah profesor layanan terkemuka IBM di Robotics Institute.

Asakawa mengatakan ada harapan untuk mengkomersialkan koper tersebut dan skema percontohan direncanakan untuk mengujinya di bandara, pusat perbelanjaan dan ruang publik lainnya. Meskipun versi saat ini terlalu penuh dengan teknologi sehingga terbatas untuk menampung banyak pakaian, namun menurutnya itu bisa berubah di masa depan.

Inovator yang selalu resah
Asakawa dahulu pernah memendam impian Olimpiade sebagai seorang anak, tetapi kecelakaan renang saat usianya 11 tahun menyebabkan dia secara bertahap kehilangan penglihatannya, dan pada usia 14, dia menjadi buta total.

Sebagai orang dewasa, dia telah mengabdikan hidupnya untuk mengembangkan teknologi aksesibilitas. Di antara kreasinya adalah “aDesigner”, simulator disabilitas bagi para desainer untuk membuat situs web mereka lebih ramah pengguna, dan “IBM Home Page Reader,” browser suara pertama yang memungkinkan akses internet untuk tunanetra. Asakawa telah memenangkan penghargaan industri dan pemerintah serta dilantik ke dalam Hall of Fame Penemu Nasional AS.

“Saya tidak pernah santai saat bepergian sendirian,” katanya. “Saya selalu berpikir tentang teknologi apa yang akan membantu saya bepergian dengan lebih mudah, lebih cepat, dan lebih nyaman.” Keresahan inilah yang menyebabkan dirinya menciptakan koper AI.

Dia mengatakan koper memiliki aplikasi lain dan dapat digunakan untuk membantu orang-orang tunanetra menavigasi kota, sementara teknologi pengenalan objeknya dapat digunakan untuk mengidentifikasi warna yang berguna saat berbelanja pakaian.

“Orang tunanetra biasanya menggunakan tongkat atau anjing penuntun. Tapi dengan menggunakan koper AI sebagai alat bantu gerak ini, kita akan selalu bisa memperhatikan dunia sekitar kita,” kata Asakawa mengutip dari CNN.

Dengan teknologi AI yang memberikan kesadaran spasial, seorang tunanetra dibebaskan untuk melakukan hal-hal lain seperti menerima telepon, mendengarkan kicauan burung, melamun, bahkan ruang publik menjadi tempat untuk dinikmati, bukan sekedar dinavigasi.

Menurut Asakawa teknologi koper AI ini akan membuka banyak pintu bagi para tunanetra, karena mereka menjadi bisa pergi kemana saja sendirian.

Teknologi ini secara alami akan berkembang, ia memprediksikan komponen akan menjadi lebih kecil, lebih ringan, dan lebih bertenaga.

“Tanpa teknologi baru, kita tidak bisa mengubah masyarakat kita menjadi lebih inklusif,” kata Asakawa. “Koper pintar adalah contoh yang bagus untuk bagaimana AI dan teknologi dapat mengubah kehidupan orang-orang dengan disabilitas visual.”pungkasnya.**(RW)

Exit mobile version