TopCareerID

Begini Cara Pesantren Darunnajah Minimalkan Penyebaran Covid-19

Dok: Covid19.go.id

Topcareer.id – Lingkungan pendidikan pesantren menjadi salah satu tempat yang paling dikhawatirkan menjadi sumber penyebaran Covid-19. Untuk mencegah penyebaran, Pondok Pesantren Darunnajah pun memberlakukan berbagai strategi agar kegiatan pendidikan tetap berjalan lancar.

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, Dr. KH. Sofwan Manaf menyampaikan beberapa cara yang sejak beberapa bulan lalu diterapkan di lingkungan pondok pesantrennya demi mencegah penularan Covid-19.  Yang pertama, yakni adanya one gate sistem bagi siapapun warga pesantren.

“Pertama kita berusaha ada one gate sistem di pesantren. One gate sistem ini artinya semua masyarakat yang sudah sehat dalam pesantren itu bagaimana caranya tidak bisa keluar masuk dari pesantren. Yang pertama itu yang kita lakukan,” kata Sofwan dalam konferensi pers virtual, Jumat (16/10/2020).

Kemudian, lanjut dia, mempraktikkan hidup disiplin mematuhi protokol kesehatan, termasuk di dalamnya memakai masker, mencuci tangan, juga menjaga jarak.

Ia mengatakan, ada sanksi yang diberikan jika para guru, pengelola pesantren, bahkan santri tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Menurutnya, lingkungan pesantren harus ‘dipaksa disiplin’ jika ingin mencegah penularan Covid-19.

“Kalau di Darunnajah, guru atau pengelola pesantren yang tidak pakai masker akan dikenakan charge Rp 250 ribu. Nah, 50% charge itu buat pelapor, 50%-nya buat lembaga. Santri juga wajib menggunakan masker, kalau tidak ya kami kenakan sanksi,” ujar Sofwan.

Baca juga: Kemenag Pastikan Bantuan Operasional Pesantren Tahap II Cair Tanpa Ada Potongan

Memang, kata dia, merubah perilaku dari yang semula tidak siap menjadi sebuah kebiasaan itu diperlukan kesabaran ekstra. Selain disiplin dengan protokol kesehatan, lingkungan Pondok Pesantren Darunnajah juga berusaha memberlakukan pola hidup sehat dengan berolahraga, makan makanan yang berkualitas, dan tidur yang cukup.

Kegiatan belajar mengajar

Sofwan menyampaikan bahwa bagi 13 ribu lebih santri Darunnajah saat ini memiliki dua sistem belajar, ada yang daring (online) dan luring (offline) atau berada di lingkungan pesantren seperti biasa. Para santri yang hendak melakukan pembelajaran di pesantren, terlebih dulu melakukan sejumlah langkah pencegahan.

“Mereka yang masuk asrama ini, itu diharapkan membawa rapid tes terlebih dulu saat kemari pada bulan Juli lalu. Setelah itu di pesantren dia harus isolasi 2 minggu. Bahkan sebelum masuk pesantren, harus isolasi lagi 2 minggu di rumah,” jelas Sofwan.

Lingkungan pesantren juga melakukan tes antigen Covid-19 terhadap para warga pondok pesantren untuk memastikan tak ada yang tertular saat memasuki masa belajar.

Terakhir, Sofwan mengatakan bahwa orang tua murid yang berkunjung ke lingkungan pesantren untuk menengok santri juga dibatasi. Aturan yang berlaku di Pondok Pesantren Darunnajah saat ini, dalam seminggu hanya 80 orang tua santri yang boleh berkunjung.

“Wali murid yang mau datang harus daftar online dulu, karena dibatasi seminggu itu hanya 80 wali murid. Itupun setelah bertemu harus jaga jarak 2 meter, nggak boleh pelukan. Itu yang kita lakukan, selain disiplin masker, cuci tangan, itu kerjaan harian yang harus gembar gembor di pesantren,” tandasnya.**(Feb)

Exit mobile version