Topcareer.id – PT INKA (Persero) bersama empat BUMN lainnya, yakni PT Barata Indonesia (Persero), PT LEN (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero) menjalin kerja sama dengan investor Amerika Serikat, TSG Group untuk memproduksi kebutuhan transportasi di Democratic Republic of the Congo (DRC).
Direktur PT INKA (Persero), Budi Noviantoro menjelaskan bahwa berbagai jenis kereta nantinya akan diproduksi termasuk dalam hal infrastruktur perkeretaapiannya yang akan dikerjakan BUMN lain di Indonesia.
“PT INKA (Persero) akan menjadi project developer untuk perkeretaapian dan intermoda di DRC. INKA akan supply lokomotif, gerbong barang, KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik), dan KRL (Kereta Rel Listrik). Kemudian akan kita ajak beberapa BUMN karya di Indonesia untuk mengerjakan infrastruktur perkeretaapiannya di sana,” jelas Budi dalam siaran pers, Kamis (15/10/2020).
Budi menambahkan bahwa proyek dengan nilai total sekitar USD 11 miliar ini akan dikerjakan dimulai Fase I dengan target 4 tahun mulai tahun 2021.
Baca juga: Hati-hati, Menerobos Perlintasan Kereta Api Bakal Didenda Rp 750.000
Fase I yang akan dikerjakan meliputi proyek kereta api Kinsasha Urban Loop Line, yakni transportasi di daerah perkotaan kemudian dilanjutkan jalur Kinsasha menuju Matadi Port dan Banana Port.
“Panjang jalur kereta untuk fase pertama ini sekitar 580 kilometer dengan target Kinsasha Urban Loop Line dan jalur kereta menuju Matadi Port dan Banana Port. Setelah Fase I nanti kita lanjutkan ke fase berikutnya hingga total jalurnya 4100 kilometer terbangun mencakup wilayah utara dan selatan DRC,” terang dia.
Selain proyek perkeretaapian, PT INKA (Persero) turut serta juga dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 200 Mega Watt peak (MWp) di Kinshasa, DRC, Afrika.
PT Len Industri (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), dan PT INKA (Persero) merupakan konsorsium yang akan mengerjakan proyek tersebut.
Baca juga: Modifikasi Layanan Kereta Api, Agar Bisa Menerapkan Protokol Kesehatan Lebih Optimal
Direktur Utama PT INKA (Persero), Budi Noviantoro mengatakan bahwa selain untuk memasok kebutuhan listrik masyarakat sekitar, PLTS tersebut ketika nanti sudah beroperasi, juga akan dimanfaatkan dalam pasokan listrik di sektor transportasi, yakni untuk mendukung operasional sarana kereta, salah satunya KRL (Kereta Rel Listrik).
Ekspansi ke DRC ini akan menambah supply record PT INKA (Persero) ke pasar luar negeri setelah 250 Kereta Bangladesh kemarin dikirim awal Oktober 2020.
Proyek lain yang sedang dikerjalan PT INKA (Persero) yakni 3 Lokomotif dan 15 Kereta Commuter ke Filipina senilai Rp 363 Miliar dan 31 Trainset LRT untuk PT KAI (Persero) sebesar Rp 3,9 triliun.**(Feb)