Topcareer.id – Menurut riset dari World Economic Forum (WEF), robot akan menggantikan 85 juta pekerjaan dalam 5 tahun ke depan, dan menciptakan 97 juta pekerjaan baru. Dibutuhkan revolusi dalam reskilling atau pelatihan kemampuan baru.
Saat ekonomi dan pasar kerja berkembang, 97 juta peran baru akan muncul di seluruh care economy, di revolusi industri keempat industri teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan di bidang pembuatan konten.
Dalam riset ‘Future of Jobs Report’ itu mengatakan, nantinya tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh manusia menuntut keunggulan komparatif mereka (manusia), seperti menguasai keterampilan manajemen, menasihati (advising), membuat keputuan, menalar, berkomunikasi dan berinteraksi.
Baca Juga: Studi McKinsey: 49% Pekerjaan Dunia Terancam Diganti Robot
“Akan ada lonjakan permintaan akan pekerja yang dapat mengisi pekerjaan green economy, peran di garis depan ekonomi soal data dan AI, serta peran baru dalam teknik, cloud computing, dan pengembangan produk,” tulis rilis WEF, Selasa (20/10/2020)
Bagi para pekerja yang ditetapkan untuk tetap menjalankan peran mereka dalam lima tahun ke depan, hampir 50% akan membutuhkan reskilling untuk keterampilan inti mereka.
Terlepas dari penurunan ekonomi saat ini, sebagian besar pengusaha mengakui nilai dari mengganti tenaga kerja mereka. Rata-rata 66% pemberi kerja yang disurvei mengharapkan untuk melihat laba atas investasi dalam peningkatan keterampilan dan reskilling karyawan saat ini dalam satu tahun.
Mereka juga berharap untuk berhasil mempekerjakan kembali 46% pekerja dalam organisasi mereka sendiri.
“Di masa depan, kami akan melihat bisnis yang paling kompetitif adalah bisnis yang telah banyak berinvestasi pada sumber daya manusia mereka – keterampilan dan kompetensi karyawannya,” kata Saadia Zahidi, Manging Director World Economic Forum.**(RW)