TopCareerID

Tingkat Hutang Malaysia Naik akibat Pandemi

Sumber foto: imoney.my

Topcareer.id – Tingkat hutang negara tetangga, Malaysia, diprediksi akan naik menurut menteri keuangannya, ketika negara tersebut memulai langkah-langkah untuk mendukung kembali bisnis dan menghadapi kejatuhan ekonomi akibat pandemi virus corona.

“Kami mengantisipasi dan memperkirakan bahwa defisit akan meningkat tahun ini untuk Malaysia,” kata Tengku Zafrul Aziz. Ia menambahkan bahwa defisit fiskal akan mencapai sekitar 5,8% hingga 6%. Sejauh ini, suntikan fiskal ke dalam perekonomian mencapai sekitar 20% dari PDB Malaysia.

“Kami masih fokus pada tanggung jawab fiskal. Kami memiliki hutang terhadap PDB sekarang di sekitar 53%, itu akan berakhir di sekitar 56%. Kami mendapat persetujuan dari parlemen untuk naik hingga 60%,” katanya.

Pada bulan Agustus lalu, parlemen Malaysia memilih untuk mengizinkan pemerintah meminjam hingga 60% dari PDB nya sebagai bagian dari tindakan sementara, untuk meredakan pukulan pada bisnis akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Laris Manis, Ekspor Furnitur ke Amerika Serikat Melonjak 51,3% Saat Pandemi

Malaysia telah meluncurkan sekitar US$ 73,3 miliar dalam paket stimulus sepanjang tahun 2020 untuk membantu menyuntikkan uang tunai ke dalam perekonomian dan menopangnya.

Moody’s Investors Service mengatakan pada bulan Januari lalu bahwa beban utang Malaysia “jauh lebih tinggi” dibandingkan negara lain, dengan peringkat kredit negara A. Peringkat kredit negara adalah penilaian kelayakan kredit suatu negara, dan peringkat A berarti risiko kredit yang rendah.

Namun, pasar modal domestik dan simpanan yang tinggi menyediakan kumpulan pendanaan yang stabil untuk hutang pemerintah Malaysia, guna mengimbangi kelemahan fiskal ini.

Menurut Zafrul, pemerintah “optimistis” ekonomi Malaysia tahun depan akan tumbuh sekitar 5,5% hingga 8%, dari pertumbuhan negatif tahun ini. Untuk tahun 2020, PDB Malaysia berada di sekitar -5,5% hingga -3,5%.**(Feb)

Exit mobile version