TopCareerID

Studi: Pasien Sembuh dari Covid-19 Akan Alami Penuaan Otak?

Topcareer.id – Virus corona secara signifikan bisa mempengaruhi fungsi otak, menyebabkan penurunan mental yang setara dengan penuaan otak 10 tahun.

Sebuah studi terhadap lebih dari 84.000 orang di Inggris menemukan bahwa virus tersebut bahkan membuat mereka yang dianggap sembuh dengan “konsekuensi kognitif kronis” dengan penurunan 8,5 poin IQ.

“Orang yang telah pulih, termasuk mereka yang tidak lagi melaporkan gejala, menunjukkan defisit kognitif yang signifikan,” kata studi yang dipublikasikan di MedRxiv.

Baca Juga: Studi: Lebih dari 80% Pasien Covid-19 Kekurangan Vitamin D

“Defisitnya luas, mempengaruhi beberapa domain kognitif,” para peneliti memperingatkan dalam studi tersebut, namun penelitian masih belum ditinjau sejawat.

Studi tersebut menggunakan tes kognitif seperti mengingat kata atau menggabungkan titik pada teka-teki yang sering digunakan untuk menilai kinerja otak pada penyakit seperti Alzheimer.

Dokter dari Imperial College London, Adam Hampshire, yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan kepada Times of London bahwa perbedaan yang cukup besar adalah melihat dampak pada kemampuan Anda dalam menangani pekerjaan normal dan kehidupan sehari-hari.

“Hasilnya selaras dengan ‘kabut otak’ yang dilaporkan oleh banyak orang yang bahkan berbulan-bulan setelah pemulihan, mengatakan mereka tidak dapat berkonsentrasi pada pekerjaan atau fokus seperti yang mereka lakukan sebelumnya.”kata dr Adam.

Pakar lain yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut memperingatkan bahwa hasil harus dilihat dengan hati-hati – terutama karena penelitian tersebut tidak mencatat skor tes kognitif sebelum dan sesudah.

“Fungsi kognitif peserta tidak diketahui sebelum COVID-19, dan hasilnya juga tidak mencerminkan pemulihan jangka panjang, jadi efek apa pun pada kognisi mungkin bersifat jangka pendek,”ujar Joanna Wardlaw, profesor neuroimaging terapan di Universitas Edinburgh.

Derek Hill, seorang profesor ilmu pencitraan medis di University College London, menggambarkan hasil tersebut sebagai bagian penelitian yang menarik tetapi tidak meyakinkan tentang efek virus Corona pada otak.**(RW)

Exit mobile version