TopCareerID

Tujuh Bulan Ditutup, Nepal Kembali Buka Jalur Himalaya Bagi Petualang Asing

Dok/Times of India

Topcareer.id – Nepal kembali membuka puncak dan jalurnya bagi para petualang asing dengan harapan dapat memberikan penghasilan yang sangat dibutuhkan bagi ratusan ribu pemandu, kuli angkut dan pekerja yang telah menganggur selama berbulan-bulan karena pandemi.

Petualang yang ingin mendaki puncak Himalaya Nepal dan mendaki jalur pegunungan, akhirnya dapat melakukan untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan, karena negara itu terbuka kembali untuk orang asing.

Pengunjung asing adalah sumber pendapatan utama Nepal dan penutupan tersebut berdampak pada sekitar 800.000 orang yang bekerja di industri pariwisata. Untuk saat ini, pembukaan kembali akan dilakukan dengan batasan dan terutama terbatas pada mereka yang ingin mendaki atau mendaki puncaknya yang terkenal.

“Kami tidak membuka negara untuk semua pengunjung dan hanya pendaki gunung dan trekker yang telah memiliki izin sebelumnya yang diizinkan untuk datang ke Nepal. Kami membuka sektor pengunjung yang kami tahu dapat kami tangani dan kelola,” kata Rudra Singh Tamang, direktur jenderal Departemen Pariwisata Nepal, dikutip dari laman CNBC.

Dibanding memberikan visa pada saat kedatangan, pengunjung sekarang harus mendapatkan persetujuan sebelumnya, memberikan rincian rencana perjalanan mereka, menyewa perusahaan perlengkapan lokal dan memiliki asuransi kesehatan yang mencakup perawatan Covid-19.

Mereka diharuskan menjalani tes virus corona sebelum meninggalkan negara asalnya, tinggal selama seminggu di karantina di sebuah hotel di Kathmandu dan kemudian menjalani tes virus corona lagi sebelum diizinkan naik gunung.

Pemandu lokal, kuli angkut, juru masak, dan pembantu yang akan menjadi bagian dari tim pendukung pendaki gunung akan diminta untuk mengikuti tes virus corona dan membuktikan bahwa mereka telah tinggal di daerah yang tidak terinfeksi selama dua minggu terakhir.

“Kami berusaha untuk menghidupkan kembali industri pariwisata yang terkena pandemi parah, tapi kami tidak akan mengambil perubahan atau risiko apapun. Kami baru-baru ini melakukan uji coba dengan tim ekspedisi asing dan sekarang memiliki ide bagus bagaimana mengelola turis petualangan,” kata Tamang.

Musim semi adalah musim mendaki ketika pendaki asing datang ke Nepal untuk mencoba mendaki puncak tertinggi, sedangkan musim gugur populer bagi para trekker yang datang untuk mendaki jalur gunung.

Nepal telah melaporkan 176.500 infeksi virus corona sejak pandemi dimulai dan 984 kematian. Negara berpenduduk 30 juta orang ini kekurangan tempat tidur rumah sakit dan pemerintah telah meminta pasien dengan gejala yang tidak mengancam nyawa untuk tinggal di rumah dalam isolasi.**(Feb)

Exit mobile version