Topcareer.id – Saat ini muncul persepsi di masyarakat terkait vaksin yang berfungsi untuk mengobati suatu penyakit, termasuk covid-19. Padahal vaksin justru diberikan kepada orang yang sehat.
Dikutip dari laman Covid19.go.id pada Kamis (5/11/2020), Vaksinolog dan dokter spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe mengatakan vaksin adalah bentuk pencegahan penyakit, tidak sama dengan obat semisal antibiotik yang memang untuk menangani orang sakit
“Vaksin itu diberikan kepada orang yang sehat untuk mencegah suatu penyakit. Nah, kalau antibiotik baru diberikan kepada orang yang sedang sakit dan tujuannya untuk mengobati penyakit berbahaya,” ujarnya.
Durasi perlindungan dari suatu vaksin pun berbeda-beda. Hal ini tergantung dari karakteristik vaksin, virus atau bakteri dari masing-masing vaksin itu sendiri.
“Oleh karena itu, ada vaksin yang diberikan cukup sekali seumur hidup, ada juga vaksin yang perlu diulang setiap beberapa tahun sekali,” jelasnya.
Menurut Dirga, vaksin ini juga tidak bisa diberikan kesembarang orang. Karena ada persyaratan khusus agar seseorang bisa disuntukan vaksin. Pertama, orang tersebut harus dalam keadaan sehat secara umum. Artinya tidak sedang mengalami demam atau sakit berat.
Kedua, tidak ada riwayat alergi terhadap suatu vaksin yang sifatnya spesifik. Sebagai contoh, seseorang pernah mengalami alergi setelah melakukan vaksinasi Hepatitis B, artinya di masa mendatang ia tidak boleh lagi menerima vaksin Hepatitis B.**(Feb)