TopCareerID

Kemudahan Akses Listrik Indonesia Naik ke Peringkat 33

Ilustrasi PLN beri diskon tambah daya listrik hingga 5 April.

Ilustrasi PLN beri diskon tambah daya listrik hingga 5 April.

Topcareer.id – World Bank merilis peringkat kemudahan akses listrik, di mana Indonesia berhasil naik ke peringkat 33 pada 2020. Sebelumnya Indonesia hanya menempati posisi 75 pada 2015. Dengan hasil ini masyarakat semakin mudah untuk mendapatkan akses listrik.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimis investasi di Indonesia akan semakin meningkat menyusul kenaikan peringkat kemudahan akses listrik atau getting electricity yang cukup signifikan dalam lima tahun terakhir.

“Ini jadi salah satu indikator dalam memperbaiki iklim berbisnis di Indonesia,” kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/11/2020).

Menurut Agung, keberhasilan menggenjot peringkat getting electricity dilakukan melalui berbagai usaha, yaitu memastikan pasokan listrik yang andal dan terjangkau, mendorong inovasi serta memastikan layanan konsumen menjadi prioritas utama.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril, dalam keterangan resminya menegaskan, ketersediaan pasokan tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh PLN.

Baca juga: 3 Bandara PT Angkasa Pura II Jadi Lokasi Pengembangan Listrik Tenaga Surya

Di sisi pembangkit, hingga September 2020, kapasitasnya telah mencapai 63,3 Gigawatt (GW), meningkat sekitar 7,8 GW sejak tahun 2015 yang ketika itu baru mencapai 55,52 GW.

“Dengan adanya penambahan infrastruktur ini tentu membuat ketersediaan pasokan listrik dan keandalannya meningkat. Listrik tak hanya tersedia di Jawa dan pusat kota, tetapi di seluruh Indonesia, sampai ke pelosok desa,” tutur Bob.

PLN juga melakukan pembangunan gardu induk (GI) dan jaringan transmisi. Untuk GI, pada tahun 2015 terdapat 1.499 buah dengan total kapasitas sebesar 92 ribu Mega Volt Ampere (MVA).

Jumlah tersebut meningkat menjadi 2.161 buah pada September 2020 dengan total kapasitas mencapai 146 ribu MVA. Terdapat penambahan 662 buah dengan total kapasitas meningkat sekitar 54 ribu MVA.

Sementara di sisi jaringan transmisi, pada tahun 2015 panjang jaringan transmisi baru mencapai 41 ribu kilometer sirkuit (kms) meningkat menjadi 60 ribu kms. Terdapat penambahan panjang jaringan transmisi hampir 19 ribu kms.

Di sisi layanan, penyambungan baru atau tambah daya dengan Sertifikat Laik Operasi (SLO) kini bisa dilakukan satu pintu. Sebelumnya, dilakukan secara terpisah karena yang mengeluarkan SLO adalah Lembaga Inspeksi Teknik Tenaga Listrik.

Pemerintah terus mengejar target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen pada akhir tahun 2020. Saat ini masih terdapat sekitar 400 desa di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) yang belum berlistrik. Sementara itu, rasio elektrifikasi nasional mencapai 99,09 persen di semester I tahun 2020.**(Feb)

Exit mobile version