Topcareer.id – Uji coba vaksin COVID-19 sejauh ini menunjukkan hasil yang menjanjikan pada orang dewasa, tetapi pengujian pada anak-anak dan remaja baru saja dimulai.
Uji klinis pada anak-anak adalah langkah besar berikutnya di antara kandidat teratas seperti Pfizer dan Moderna, yang telah terbukti memenuhi ambang batas keamanan dan respons imun. Setelah vaksin Pfizer 95% efektif pada orang dewasa, Rumah Sakit Anak Cincinnati menjadi salah satu dari sedikit situs yang memulai pengujian pada remaja.
Sejak April 2020, RS tersebut telah menjadi satu dari lima situs pengujian pediatrik Pfizer yang mengerjakan uji coba vaksin COVID-19 pada remaja.
“Apa yang telah kami lihat sejauh ini adalah bahwa keselamatan sangat mirip dengan orang dewasa,” kata Dr. Robert Frenck.
“Kami melihat bahwa beberapa orang mengalami sakit dan nyeri, tetapi tidak ada yang serius atau menyebabkan seorang anak tidak masuk sekolah. Kami sangat bersemangat tentang itu, dan itu benar-benar memberi kami harapan bahwa kami akan dapat melangkah lebih jauh dalam segala usia, dan bahkan mungkin melakukan uji coba untuk bayi hingga pada akhirnya benar-benar menghentikan seluruh wabah ini,” jelasnya.
Baca juga: MUI Sesalkan Kasus Kerumunan Massa yang Perbesar Risiko Penularan Covid-19
Sekitar 400 anak, usia 16 dan 17 tahun, telah mendaftar dalam penelitian eksperimental Pfizer, dan sekitar 100 anak dalam kelompok usia 12 hingga 15 tahun juga mendaftar. Setelah tinjauan keamanan memastikan bahwa pengujian dapat dilanjutkan, RS Anak Cincinnati akan mendaftarkan hingga 2.600 orang berusia antara 12 hingga 18 tahun dari seluruh negeri.
“Kami benar-benar yakin vaksin ini tidak akan membuat kamu terjangkit COVID-19 karena ini bukan virus hidup,” kata Dr. Frenck.
“Apa yang setiap orang tua tanyakan dan apa yang saya harapkan dari mereka untuk bertanya adalah apa efek sampingnya? Jadi kami memberi tahu mereka apa yang kami ketahui, apa yang telah dilihat orang dewasa sejauh ini, dan apa yang diharapkan anak-anak.” Jawab Dr. Frenck.
Di sisi lain, banyak yang mengajukan pertanyaan tentang perlunya menguji anak-anak sejak awal, karena kebanyakan tidak sakit.
“Kami membutuhkan vaksin untuk tidak hanya melindungi anak-anak secara langsung, tetapi juga untuk melindungi anak-anak agar tidak menyebar ke keluarga mereka tanpa disadari. Untuk mengembalikan anak-anak ke sekolah, orang tua dan guru juga perlu merasa aman, dan vaksin adalah cara untuk membuat orang tidak hanya merasa aman, tetapi juga menjauhkan virus.” kata Dr. Frenck.**(Feb)