Topcareer.id – Berdasar Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa mayoritas penerima Kartu Prakerja menyatakan program tersebut meningkatkan keterampilan kerja mereka.
“Sebanyak 88,9% penerima Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan mengatakan Program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja mereka,” kata Kepala BPS, Suhariyanto dalam diskusi daring, Senin (23/11/2020).
Suhariyanto juga mengungkapkan sejumlah temuan menarik tentang Program Kartu Prakerja dalam Sakernas tersebut.
– Mayoritas penerima Kartu Prakerja adalah laki-laki (58%), tinggal di perkotaan (76%), usia muda, dan berpendidikan SMA ke atas (91%).
– Sebanyak 45% penganggur pada bulan Agustus, atau 5 bulan sejak program diluncurkan, menyatakan tahu tentang Program Kartu Prakerja.
– Alasan utama peserta untuk ikut program tersebut adalah untuk meningkatkan keterampilan kerja atau skill (48%) dan mencari insentif (27%) dari penduduk usia 18 tahun ke atas.
– Insentif Kartu Prakerja umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (81%), ditabung (33%), dan modal usaha (23%).
– Penerima Kartu Prakerja berasal dari 34 provinsi se-Indonesia, dengan penerima terbanyak ada di Jawa Barat (16%), disusul DKI Jakarta (10%), dan Jawa Timur (9,8%). Sedangkan provinsi dengan penerima paling sedikit adalah Papua Barat (0,08%), disusul Gorontalo (0,37%), dan Papua (0,46%).
Suhariyanto mengungkapkan, Sakernas Agustus 2020 mempunyai jumlah sampel 30 ribu blok sensus atau sekitar 300 ribu rumah tangga yang menyebar di seluruh kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Tak Beli Paket Pelatihan hingga Tanggal Ini, Kartu Prakerja Kamu Hangus
Berbeda dengan survei sebelumnya, dalam survei kali ini dimasukkan beberapa pertanyaan terkait dampak pandemi COVID-19 dan program bantuan sosial yang dilaksanakan pemerintah.
“Sakernas 2020 ini berbeda dengan survei sebelumnya, kali pertama kami tambahkan beberapa pertanyaan terkait dampak COVID-19, program Kartu Prakerja, dan persepsi mengenai program pemerintah terkait bantuan sosial.”
Ditambahkannya, selain memberikan informasi keberhasilan Program Kartu Prakerja, survei ini juga menggarisbawahi pentingnya upaya penyebaran informasi yang lebih masif di Indonesia Timur, khususnya Papua dan Papua Barat.
Sejak digulirkan 11 April 2020, Program Kartu Prakerja menarik minat 43 juta pendaftar dan telah menerima 5,6 juta orang peserta. Mempertimbangkan animo masyarakat yang tinggi dan hasil yang cukup memuaskan di tahun 2020, Program Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan pada tahun 2021.**(RW)