TopCareerID

7 Gaya Kepemimpinan Terburuk, Jangan Ditiru (Bagian 2)

Tipe bos berengsek

Topcareer.id – Setiap pemimpin punya gaya memimpin yang berbeda-beda. Beberapa langsung terikat dengan karyawan mereka dan menciptakan budaya perusahaan yang berkembang. Sementara yang lain meluangkan waktu untuk mengembangkan keterampilan untuk memimpin.

Meskipun tidak ada cara yang benar atau salah dalam kepemimpinan, namun beberapa gaya kepemimpinan terburuk sebaiknya dihindari. Mengetahui gaya kepemimpinan yang buruk bisa membantumu memahami apa yang harus dilakukan. Berikut gaya kepemimpinan yang harus dihindari, menurut laman The Ladders.

5. Berpikiran tertutup

“Secara keseluruhan, menurut saya yang terbaik adalah menghindari gaya kepemimpinan yang tidak memungkinkanmu untuk menjadi kolaboratif dan terbuka terhadap masukan dari karyawanmu,” kata Akhila Satish, CEO Meseekna.

Untuk mengembangkan gaya kepemimpinan yang kuat, komunikasi terbuka adalah kuncinya. Menurut pengusaha Jamie Joslin King, jika para pemimpin memberikan umpan balik, mereka harus bisa menerima umpan balik juga. “Pemimpin duluan dan perlu memberi contoh.”

Menanyakan kepada karyawan apa yang mereka butuhkan dan cara terbaik untuk melayani mereka sebagai pemimpin adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa kamu menghindari berpikiran tertutup dalam kepemimpinanmu.

Baca juga: Tips Leadership ala Spider-Man

6. Manajemen mikro

Pemimpin yang berusaha untuk mengontrol setiap aspek dari tindakan karyawannya sering kali kehilangan rasa hormat dari bawahannya. Dengan memberi tahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan, kapan harus melakukannya, dan bagaimana tepatnya melakukannya, pemimpin dengan manajemen mikro merusak kepercayaan karyawan mereka.

Pemimpin yang mempercayai orang yang mereka pekerjakan untuk menjalankan tugas sehari-hari dengan pengawasan minimal dapat mengembangkan rasa percaya dalam tim mereka yang dapat mengarah pada komunikasi yang terbuka dan jujur, serta budaya perusahaan yang sehat.

7. Otoriter

Beberapa pemimpin yang memiliki kecenderungan untuk menjadi sangat kaku dapat terlihat otoriter dalam gaya kepemimpinan mereka. Dengan menerapkan aturan ketat dan bahkan terkesan memaksa, tipe pemimpin seperti ini dapat membuat karyawan mereka merasa sangat tidak dihargai.

“Menghormati orang lain, terlepas dari peran mereka di perusahaan sangat penting untuk kepemimpinan yang kuat. Jika kamu ingin menginspirasi orang lain, mulailah dari tempat yang saling menghormati dan pengertian,” kata Kristy Wallace, CEO Ellevate Network.**(Feb)

Exit mobile version